Abstrak
Pola Komunikasi Pengasuh Anak Dan Anak Balita Terlantar (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Baby Sitter Dan Anak Balita Terlantar Di Ypab Permata Hati Jebres Surakarta)
Oleh :
Ridha Karunia - D0208150 - Fak. ISIP
Baby Sitter Dalam Bertatap Muka Secara Langsung. Anak Balita Masih
Membutuhkan Suatu Kasih Sayang, Kehangatan, Dan Kenyamanan Agar Dirinya
Merasa Aman Yang Tidak Mereka Dapatkan Dari Orang Tua Mereka Sendiri Tetapi
Disini Baby Sitter Yang Berperan Menjadi Orang Tua Mereka.
Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Bagaimana Pola Komunikasi Yang
Dilakukan Antara Baby Sitter Dan Anak Balita Terlantar Di Ypab Permata Hati
Surakarta Melalui Komunikasi Interpersonal. Serta Untuk Mengetahui Hambatan
Atau Kendala Dan Pendorong Terjadinya Pola Komunikasi Baby Sitter Dan Anak
Balita Terlantar.
Bentuk Penelitian Yang Digunakan Adalah Kualitatif Dengan Metode Deskriptif
Kualitatif. Sumber Data Yang Digunakan Meliputi Informan, Peristiwa, Serta
Dokumen. Teknik Penentuan Informan Karena Dipandang Mengetahui Masalahnya
Dan Mampu Memberikan Informasi Secara Akurat. Teknik Pengumpulan Data
Dilakukan Dengan Wawancara, Observasi Langsung, Dan Menelaah Dokumen.
Dalam Mengukur Validitas Data Digunakan Teknik Triangulasi Data. Teknik Analisis
Data Menggunakan Teknik Model Interaktif Milik Miles Dan Huberman Yang Terdiri
Dari Reduksi Data, Penyajian Data, Dan Penarikan Kesimpulan.
Hasil Dari Observasi Dalam Penelitian Menunjukkan Bahwa Pola Komunikasi
Antara Baby Sitter Dan Anak Balita Terlantar Terdiri Dari Tiga Pola Komunikasi Yaitu
Authoritarian (Otoriter), Indulgent (Serba Boleh), Authoritative (Tanpa Pemaksaan).
Dari Ketiga Pola Yang Paling Efektif Dilakukan Adalah Pola Komunikasi
Authoritative Karena Cenderung Bersifat Tegas Dan Mengedepankan Kebebasan
Anak. Sedangkan Temuan Lain Dari Penelitian Ini Meliputi Anak Balita Bersifat Egois,
Hubungan Sosial Yang Sempit, Berbicara Dengan Mainan. Kendala Atau Hambatan
Yang Mengganggu Proses Komunikasi Antara Baby Sitter Dan Anak Balita Terlantar
Antara Lain : Aspek Bahasa, Pendekatan Yang Kurang, Respon Anak Pada Lawan
Bicara Minim. Faktor Pendorong Terjadinya Pola Komunikasi Juga Sangat Penting
Seperti Mudah Tertekan, Perasaan Saling Membutuhkan Seperti Ikatan Ibu Dan Anak.
Saran Diperlukan Pendekatan Yang Lebih Intens Terhadap Anak Balita Supaya
Tercipta Kelancaran Komunikasi.