Abstrak


Prosedur Pemasaran Tabungan Sicermat Di Pd. Bpr Bank Daerah Karanganyar


Oleh :
Rizky Martasari - D1511082 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Untuk menghadapi persaingan bebas saat ini setiap pengusaha dituntut untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menjalankan usahanya, salah satunya adalah bidang perbankan. Untuk menghadapi persaingan tersebut PD BPR Bank Daerah karanganyar sebagai salah satu perusahaan milik pemerintah daerah Karanganyar yang bergerak di bidang perbankan juga berinovasi menciptakan produk baru yaitu tabungan SiCermat. Karena tabungan SiCermat merupakan produk tabungan baru maka diperlukan adanya proses pemasaran yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam upaya mensukseskan pemasaran tabungan SiCermat perlu didukung dengan adanya prosedur pemasaran yang baik pula, sehingga pekerjaan dapat terkoordinir dengan baikserta dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Pengamatan yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui Prosedur Pemasaran Tabungan SiCermat di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar.Jenis pengamatanmenggunakanmetodedeskriptifkualitatif. Teknik penentuan sampel menggunakan dilakukan dengan purposive sampling, yaitu informasi dipilih dari informan yang dianggap mengetahui informasi.Sumber data yang digunakan dalam pengamatan ini melalui narasumber atau informan, tempat atau lokasi, dan dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data yang digunakanyaitudenganwawancara, observasi, mengkajidokumendanarsip. Metodeobservasi yang dilakukanyaituobservasiberperanpasif. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa prosedur pemasaran tabungan SiCermat di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar dimulai dari tahap pencarian sekolah sebagai tempat sosialisasi, Pengajuan surat permohonan sosialisasi, Konfirmasi waktu, Persiapan sosialisasi, Pelaksanaan sosialisasi, Penyerahan MOU (Memorandum of Understanding), Pengembalian buku tabungan, dan pelaksanaan transaksi. Kesimpulan yang didapat dari pengamatan, yaitu prosedur pemasaran tabungan SiCermat di PD. BPR Bank Daerah Karanganyar sudah berjalan dengan baik, mudah dan tidak berbelit. Namun juga ada kendala yang menyebabkan adanya miscomunication atau misunderstanding diantara pelaksana prosedur pemasaran.