Abstrak


Proses Stuffing Produk Furniture Pada Pt. Wisanka Di Sukoharjo


Oleh :
Wahyu Dwi Purwanto - F3111065 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang stuffing produk furniture. Perusahaan dapat mengambil keuntungan lebih dari stuffing yang optimal dan efektif. PT. Wisanka yang menjadi perusahaan pilihan untuk objek penelitian yang terletak di Sukoharjo awal tahun 2014 lalu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan studi pustaka. Jenis data yang diambil yaitu data primer( langsung) dan data sekunder (tidak langsung). Proses stuffing dalam kegiatan ekspor pada PT. Wisanka dapat memberikan perlindungan lebih baik dari kerusakan barang ekspor, Mengurangi biaya transport, dan menambah keuntungan perusahaan. Di dalam pemaksimalan penataan barang ke kontainer PT. Wisanka menggunakan metode perbandingan dan pengaturan posisi barang, dengan mempertimbangkan stuffing yang baik dan ukuran masing-masing carton. Selanjutnya alur proses stuffing dimulai dari persiapan sebelum melakukan stuffing yang didalamnya terdapat proses produksi,quality control, finishing, dan packing. Perusahaan melakukan beberapa hal yang cukup baik, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan. Di dalam proses stuffing PT. Wisanka belum terdapat Divisi Stuffing. Oleh sebab itu belum sepenuhnya bisa memberikan perlindungan lebih baik dari kerusakan barang ekspor, Mengurangi biaya transport, dan belum menambah keuntungan perusahaan. PT. Wisanka menggunakan beberapa pertimbangan dalam pemaksimalan penataan kedalam kontainer. Namun penerapan pemaksimalan kontainer, PT. Wisanka masih menggunakan metode sederhana yaitu perhitungan secara manual. PT. Wisanka diharuskan menggunakan teknologi yang moderen yaitu software tentang pengaturan stuffing, untuk tujuan efektitas penyusunan barang ke dalam kontainer. Proses finishing PT. Wisanka yang sering terjadi adalah tidak tercapainya tercapainya kuota sepenuhnya dalam pengiriman. Keadaan tersebut terjadi karena adanya keterlambatan proses produksi maupun barang datang dari suplier. Kendala tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang sampai ketempat buyer.