Abstrak


Pola komunikasi pada pembinaan odha” (studi deskriptif kualitatif mengenai pola komunikasi pada pembinaan orang dengan hiv/aids (odha) di kelompok dukungan sebaya solo plus)


Oleh :
Rizki Ugianti - D1211069 - Fak. ISIP

Diskriminasi dan stigma negatif yang selama ini berkembang di masyarakat membentuk konsep diri yang negatif bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Mereka yang awalnya terbuka, supel, bersikap positif, dapat seketika berubah menjadi tertutup. ODHA membutuhkan interaksi dan komunikasi untuk mencurahkan isi hati dan menambah informasi tentang penyakitnya. Salah satumya adalah bergabung dengan Kelompok Dukungan Sebaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi dan permasalahan serta kendala komunikasi pada pembinaan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Kelompok dukungan sebaya Solo Plus. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data utama yang diperoleh dari wawancara dan observasi, sedangkan data pendukung diperoleh dari dokumen-dokumen serta data pendukung lainnya. Teknik analisa dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa proses pembinaan ODHA di Kelompok Dukungan Sebaya Solo Plus dimulai dari proses perkenalan, proses perekrutan, dan proses pembinaan. Pada masing-masing proses tersebut terjadi proses komunikasi yaitu komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok. Permasalahan serta kendala komunikasi pada pembinaan ODHA di Kelompok dukungan sebaya Solo Plus yaitu adanya dampingan yang tidak mengambil obat secara rutin, sudah mengambil obat namun tidak diminum secara teratur, dan „kabur? dari pendamping. Selain itu juga masih adanya beberapa anggota dampingan yang kurang terbuka dan tidak mau berbaur dengan anggota kelompok yang lain juga menjadi permasalahan dalam proses pembinaan. Saran dari penulis yaitu sebaiknya dalam kepengurusan Kelompok Dukungan Sebaya Solo Plus satu orang cukup memegang satu jabatan saja agar bisa lebih maksimal dan efektif dalam menjalankan tugasnya. Anggota dampingan juga hendaknya lebih disiplin dalam menjalani pengobatan. Sikap terbuka dari dampingan juga dibutuhkan mengingat ini merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembinaan. Kata kunci: Pola Komunikasi, ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)