Abstrak
Efektivitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta Dalam Program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (Pkms)
Oleh :
Evrista Nenggar Prehapsari - D0109029 - Fak. ISIP
Dinas Kesehatan Kota Surakarta yang berwujud bantuan pengobatan rawat jalan
maupun rawat inap di Puskesmas dan RSD Surakarta yang ditunjuk. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui efektivitas Dinas Kesehatan Kota Surakarta dalam
program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan
narasumber/informan dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Untuk menguji
validitas data digunakan triangulasi data, sedangkan teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari tiga indikator pengukuran
efektivitas yang digunakan yaitu pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi Dinas
Kesehatan Kota Surakarta belum cukup baik dalam pelaksanaan program
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS). Pencapaian tujuan DKK
Surakarta dalam pelaksanaan program PKMS dapat dikatakan efektif karena
sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Integrasi DKK
Surakarta dikatakan belum cukup baik karena ditunjukkan dengan adanya
pemahaman yang kurang oleh masyarakat dan adanya masyarakat yang tidak
mengetahui adanya sosialisasi yang diberikan DKK Surakarta. Adaptasi DKK
Surakarta dikatakan cukup baik, hal ini diindikasikan dengan adanya pembekalan
apabila ada hal-hal baru dan perubahan peraturan, rapat koordinasi, kegiatan
monitoring dan evaluasi, serta telah menyebarnya puskesmas dan rumah sakit di
berbagai wilayah Kota Surakarta. Faktor-faktor yang mendukung efektivitas
program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) di Dinas
Kesehatan Kota Surakarta yaitu: adanya dukungan, kemitraan dan komunikasi
terhadap institusi lain, serta tersedianya sarana dan prasarana penunjang.
Sedangkan faktor yang menghambat yaitu: kurang mencukupinya dana yang
disediakan Pemerintah Kota, kurangnya kesadaran masyarakat dan pemahaman
masyarakat mengenai prosedur pelayanan PKMS, dan kurangnya sumber daya
manusia.