Abstrak
Konflik Batin Tokoh Utama Dan Nilai Pendidikan Novel Mahamimpi Anak Negeri Karya Suyatna Pamungkas (Relevansinya Sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra Siswa Sma Kelas Xii)
Oleh :
Sri Nuryani - K1210052 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) perwatakan para tokoh; (2) konflik batin tokoh utama; dan (3) nilai pendidikan dalam novel Mahamimpi Anak Negeri karya Suyatna Pamungkas.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis isi. Sumber data berasal dari novel dan informan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui analisis dokumen dan wawancara. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi teori dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis mengalir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perwatakan dalam novel Mahamimpi Anak Negeri digambarkan berdasarkan tiga dimensi, yaitu dimensi psikologis, fisiologis, dan sosiologis dengan teknik analitik dan dramatik. Melalui ketiga dimensi tersebut didapatkan watak tokoh Elang, Darwin, Tegar, Waris, dan tokoh lainnya. Konflik batin yang dialami tokoh utama dianalisis menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud, meliputi id, ego, dan superego. Ketiga sistem kepribadian yang terdapat dalam diri tokoh utama menyebabkan adanya konflik. Konflik batin yang terdapat dalam novel dialami oleh tokoh utama karena adanya pertentangan dari berbagai pihak dalam mengislamkan Bukit Bayur, termasuk orang tuanya. Lalu konflik dengan Pak Sapon, perpisahan anggota empat pawana, serta perjalanan mencari Kiai Nasir demi mewujudkan mimpi mereka ternyata tidaklah semudah yang dibayangkan. Konflik demi konflik dialami tokoh utama dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Novel Mahamimpi Anak Negeri juga mengandung lima nilai pendidikan, yaitu nilai religius, nilai moral, nilai sosial, nilai budaya, dan nilai estetika. Novel Mahamimpi Anak Negeri dapat dijadikan sebagai materi ajar apresiasi sastra di SMA kelas XII.
Simpulan penelitian ini adalah penggambaran watak tokoh dalam novel Mahamimpi Anak Negeri berdasarkan dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Konflik batin yang dialami tokoh utama karena adanya pertentangan dari orang tuanya dan masyarakat terhadap misi empat pawana untuk mengislamkan Bukit Bayur. Selain itu, novel ini mengandung nilai pendidikan dan dapat dijadikan sebagai materi ajar.