Abstrak


Perbaikan tata letak fasilitas gudang packing di PT. Palur Raya Surakarta


Oleh :
Anggun Dyan Kartika Rini - - Fak. Teknik

PT. Palur Raya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Monosodium Glutamat ( MSG ) dan Asam Glutamat ( Glutamid Acid ). Proses pembuatan MSG melalui tiga tahapan antara lain fermentasi, isolasi, dan refening yang semuanya saling berurutan sehingga tidak dapat dipisahkan antara tahapan yang satu dengan tahapan yang lain. Hasil produksi yang akan dipasarkan berupa MSG dan GA dikemas sesuai pesanan customer. Pengemasan MSG dilakukan di gudang packing, dengan ukuran sesuai pesanan baik ukuran kristal MSG dan ukuran kemasan. Kondisi gudang packing sekarang yang belum sesuai dengan kriteria layout yang baik mengakibatkan feedback,terjadinya perpotongan aliran bahan dan banyaknya jumlah operator yang berada di sekitar area aktivitas D,A,H,E,danX sehingga dapat mempengaruhi tingkat keamanan dan performansi pekerja. Pemilihan dan perancangan tata letak merupakah salah satu proses perencanaan fasilitas produksi. Tata letak yang dipilih akan menentukan hubungan fisik dari aktivitas-aktivitas produksi yang akan berlangsung. Salah satu faktor yang cukup penting untuk diperhitungkan agar aktivitas tersebut dapat berjalan dengan lancar adalah material handling, yang ditentukan oleh aliran bahan dalam proses produksi. Pelaksanaan aktivitas tersebut akan menimbulkan ongkos material handling dan jarak perpindahan bahan. Evaluasi dan perbaikan terhadap tata letak gudang packing dilakukan dengan menggunakan metode from to chart yang dilakukan dengan cara manual. Tujuan perbaikan tata letak gudang packing ini adalah memperbaiki tata letak fasilitas gudang packing dengan meminimalisasi material handling dilihat dari ongkos material handling. Berdasarkan perhitungan, dihasilkan tiga alternatif layout usulan yang semuanya mempunyai jarak dan ongkos material handling lebih kecil dibanding kondisi layout awal. Langkah selanjutnya dilakukan pemilihan layout usulan terbaik didasarkan pada ongkos material handling paling rendah. Dari hasil layout usulan maka didapatkan hasil pengurangan jarak tempuh sebesar 10,17% serta penghematan ongkos material handling sebesar 30,04%.