Abstrak
Proses Packaging Dengan Standar Ekspor Dan Lokal Pada Cv. Arjuna Securitas Abadi
Oleh :
Hermawan Prasetyo - F3111034 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran lebih mendalam mengenai proses packaging dengan standar ekspor dan lokal pada CV. Arjuna Securitas Abadi. Packaging dengan standar ekspor dan lokal mempunyai beberapa perbedaan mengenai proses pembuatan dan perlakuan terhadap packaging. Packaging dengan standar ekspor dibuat berdasarkan kebijakan-kebijakan yang diterapkan di negara tujuan ekspor, sedangkan packaging dengan standar lokal tidak ditentukan seperti standar ekspor.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisa lebih mendalam dengan memfokuskan satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan karyawan/staf bagian ekspor CV. Arjuna Securitas Abadi, sedangkan data sekunder diperoleh penulis dari buku referensi maupun sumber bacaan lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa CV. Arjuna Securitas Abadi merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai packaging house dan menyediakan packaging dengan standar ekspor dan lokal. Proses pembuatan packaging ada 2 (dua) treatment, yaitu dengan treatment HT dan treatment MB. Secara umum perbedaan diantara kedua treatment tersebut adalah dalam proses fumigasinya. Treatment MB menggunakan fumigasi AQIS, sedangkan treatment HT tidak menggunakan fumigasi. Packaging dengan standar ekspor dan lokal berbeda. Dalam packaging dengan standar ekspor mempunyai standar internasional, yaitu ISPM #15 (international standart for phytosanitary measures), sedangkan standar lokal tidak mempunyai aturan khusus yang mengatur tentang standar packaging. Kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan packaging adalah packaging yang dibuat tidak sama dengan skala gambar yang dikirim, packaging kayu rusak atau pecah ketika dimuati barang produk, dan packaging kayu ekspor tidak segera diberangkatkan untuk ekspor, sehingga packaging mudah terkena hama (re-infestasi hama). Agar kendala-kendala teersebut dapat diselesaikan dengan baik, maka penulis dapat memberikan saran agar perusahaan dapat meningkatkan pelayanan kepada shipper, diantaranya adalah meningkatkan komunikasi yang lebih intensif antara perusahaan dengan shipper agar tidak terjadi kesalahan dan tidak menimbulkan kerugian, menjaga dan meningkatkan kualitas bahan baku yang, memberikan masukan kepada shipper untuk lebih memperhatikan gudang atau tempat penyimpanan packaging.