Abstrak


Monitoring Faktor Bahaya Kebisingan Di Area Produksi Channel 1-13 Pt. Skf Indonesia, Cakung Jakarta Timur


Oleh :
Rezka Wistyana - R0011088 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Kebisingan merupakan faktor bahaya fisika yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pendengaran tenaga kerja. Selain itu, kebisingan dapat menyebabkan gangguan psikologis tenaga kerja yang dapat menurunkan produktifitas kerja. Tenaga kerja di PT. SKF Indonesia terutama di bagian produksi terpapar kebisingan yang berisiko terjadi ketulian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran monitoring faktor bahaya kebisingan di area produksi channel 1-13 di PT. SKF Indonesia Cakung, Jakarta Timur. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan memberikan gambaran secara jelas atau rinci tentang monitoring faktor bahaya kebisingan yang didapatkan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada tenaga kerja PT. SKF Indonesia, serta studi kepustakaan berdasarkan oleh suatu fakta dan data yang ada tanpa melakukan analisis. Hasil : Hasil penelitian ini menggambarkan tentang monitoring faktor bahaya kebisingan di PT. SKF Indonesia serta pengendaliannya. Pengendalian yang dilakukan PT. SKF Indonesia adalah dengan menerapkan Program Konservasi Pendengaran yang didalamnya berisi survei paparan bising, pengendalian pada mesin, isolasi atau pembatasan, pengendalian administratif, pemeriksaan audiometri, penggunaan alat pelindung diri, pelatihan dan motivasi untuk tenaga kerja, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi program. Simpulan : PT. SKF Indonesia telah melakukan monitoring kebisingan yang sesuai dengan Permenakertrans No. 13 Tahun 2011 serta telah mengimplementasikan Program Konservasi Pendengaran. Hal ini telah sesuai dengan Occupational Safety and Health Administration (OSHA) Noise Standard 29 CFR 1910.95. Saran untuk perusahaan adalah sebaiknya PT. SKF Indonesia melakukan evaluasi Program Konservasi Pendengaran untuk memastikan keberhasilan program.