Abstrak


Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Smk Negeri 1 Karanganyar


Oleh :
Yufianto Adi Purwoko - K1210062 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) bentuk alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar; (2) fungsi alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar; (3) faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan sumber data utama adalah rekaman pembelajaran bahasa Indonesia pada tanggal 18, 20, 24 dan 25 Februari 2014. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dan analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa SMK negeri 1 Karanganyar adalah sebagai berikut. Bentuk alih kode meliputi alih kode intern dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa dan dari bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. Bentuk campur kode meliputi (1) campur kode ke dalam antara bahasa Jawa dan bahasa Indonesia yang berbentuk penyisipan kata, frasa, kata ulang dan klausa; (2) campur kode ke luar terjadi pada formasi bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab dan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris yang semuanya berbentuk penyisipan kata. Fungsi alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar adalah, menjelaskam maksud tertentu, intruksi secara efektif, kompetensi bahasa (kurangnya kemampuan berbahasa), kemudahan dalam ekspresi pesan (memperjelas pesan), pengecekan pemahaman, dan menimbulkan rasa kebersamaan. Faktor penyebab alih kode dan dan campur kode meliputi faktor ekstralinguistik adalah foktor penyebab dari luar bahasa yang meliputi identitas peran, status sosial, registral dan tingkat pendidikan. Faktor intralingusitik berkaitan dengan pemilihan kata, pemakaian bahasa dan mampu mewahanai konsep makna yang dimaksud dalam unsur kebahasaan yang disisipkan. Kesimpulannya, bentuk alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Karanganyar memiliki kecenderungan untuk menggunakan campur kode dari pada alih kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Campur kode ditemukan dalam 107 bentuk sedangkan alih kode hanya 29 bentuk. Untuk fungsi yang paling dominan dari alih kode dan campur kode dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas X SMK negeri 1 Karanganyar adalah kemudahan dalam mengkspresikan pesan. Faktor penyebab utama terjadinya alih kode dan campur kode adalah penutur, mitra tutur dan identitas peranan.