Abstrak
Hubungan Antara Penguasaan Kosa Kata Dan Kemampuan Memahami Bacaan Dengan Kemampuan Menulis Narasi Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Gemolong
Oleh :
Kuswantoro Adi Nugroho - K1210032 - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara (1) penguasaan kosa kata dan kemampuan menulis narasi, (2) kemampuan memahami bacaan dan kemampuan menulis narasi, (3) penguasaan kosa kata dan kemampuan memahami bacaan secara bersama-sama dengan kemampuan menulis narasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gemolong pada Februari 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tes dengan teknik korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 1 Gemolong. Sampel berjumlah 30 siswa yang diambil dengan cara cluster random sampling. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan menulis narasi, tes penguasan kosa kata, dan tes kemampuan memahami bacaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi dan korelasi (sederhana dan ganda).
Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) ada hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosa kata dan kemampuan menulis narasi (ry.1 = 0,439 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n = 30 dan rtabel = 0,361), (2) ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan memahami bacaan dan kemampuan menulis narasi (ry.2 = 0,578 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n = 30 dan rtabel = 0,361), (3) ada hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosa kata dan kemampuan memahami bacaan secara bersama-sama dengan kemampuan menulis narasi (Ry.12 = 0,578 pada taraf nyata α = 0,05 dengan n = 30 dan F = 6,80). Pada uji signifikansi koefisien regresi ganda Y atas X1 dan X2 menghasilkan t1 = 2,59, t2 = 3,75. Dari daftar distribusi t dengan dk 27 (α = 0,05) diperoleh ttabel sebesar 2,048 yang ternyata t1 > ttabel dan t2 > ttabel. Ini berarti koefisien regresi yang berkaitan dengan X1 dan X2 signifikan.
Dari hasil penelitian di atas dapat dinyatakan bahwa secara bersama-sama penguasaan kosa kata dan kemampuan memahami bacaan memberikan sumbangan yang berarti kepada kemampuan menulis narasi (33,50 %). Ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi kemampuan menulis narasi.