Abstrak


Evaluasi Penyimpanan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Indah Karunia Dewi - M3511031 - Fak. MIPA

Manajemen penyimpanan obat di rumah sakit perlu dikelola secara efisien. Ketidakefisienan penyimpanan obat dapat memicu terjadinya kerusakan obat, adanya obat kadaluarsa, dan terganggunya distribusi obat ke pasien. Hal tersebut memberikan kerugian terhadap pasien dan biaya operasional rumah sakit, karena bahan logistik obat merupakan salah satu tempat kebocoran anggaran. Untuk menunjang terlaksananya pelayanan obat secara efisien dan menghindari kerugian rumah sakit maupun pasien perlu adanya sistem pengelolaan obat yang benar sesuai dengan standar (Depkes, 2005). Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi penyimpanan obat di Instalasi Farmasi RSUD Sukoharjo dibandingkan dengan indikator penelitian Pudjaningsih (1996). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif dan prospektif. Data retrospektif yaitu data tahun 2013 sedangkan data prospektif diperoleh pada bulan maret 2014. Data tersebut berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam kepada pihak yang terkait sedangkan data kuantitatif diperoleh melalui survei terhadap obat, laporan stok opname, laporan obat ED, dan laporan keuangan. Data yang diambil kemudian dianalisa menggunakan indikator penelitian Pudjaningsih, kemudian dibandingkan dengan nilai standar untuk mengetahui ketidakefisienan. Hasil penelitian menunjukkan indikator penyimpanan obat yang belum efisien yaitu kecocokan obat dengan kartu stok 97,3%, persentase obat kadaluarsa 1,1%, persentase stok mati sebesar 19,6%, dan nilai ITOR sebanyak 3,26 kali. Kemudian indikator yang sudah memenuhi standar yaitu sistem penataan obat 100% FIFO dan FEFO.