;

Abstrak


Aspek-Aspek Wacana Dan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Pada Graffiti Di Kota Surakarta Serta Relevansinya Dengan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Menengah


Oleh :
Rina Susi Cahyawati - S841302030 - Sekolah Pascasarjana

Graffiti menjelma menjadi sebuah budaya urban termasuk di Surakarta. Berdasarkan medianya graffiti digolongkan sebagai jenis wacana tertulis. Sebagai sebuah wacana graffiti dibangun dari berbagai aspek termasuk aspek gramatikal dan leksikal. Aspek konteks baik situasi maupun sosiokultural juga tidak kalah pentingnya dalam mengantar pada pemahaman makna wacana secara utuh. Dengan demikian penelitian ini menggunakan analisis mikrostruktur dan makrostruktur. Selain itu, terlepas dari pro dan kontra graffiti dalam masyarakat, ditemukan nilainilai pendidikan karakter yang terdapat pada graffiti artistik di Surakarta. Nilai positif lainnya adalah terdapat relevansi graffiti dengan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah. Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) aspek gramatikal pada graffiti di Kota Surakarta, (2) aspek leksikal pada graffiti di Kota Surakarta, (3) tema yang terkandung pada graffiti di Surakarta, (4) makna yang terkandung pada graffiti di Kota Surakarta, (5) persepsi masyarakat Surakarta terhadap keberadaan graffiti, (6) nilai-nilai pendidikan karakter pada graffiti di Kota Surakarta, dan (7) relevansi graffiti bagi pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah. Penelitian lapangan dilakukan di beberapa titik di wilayah Kota Surakarta yang terdapat graffiti khususnya graffiti artistik. Selanjutnya, juga dilakukan wawancara dengan berbagai pakar yang dipandang dapat memberikan informasi dari berbagai sisi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Dengan teknik analisis dokumen (content analysis) sebagai teknik pengumpulan data. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi data (data triangulation) dan triangulasi metodologi (methodological triangulation). Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan adalah interactive model atau analisis interaktif. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek gramatikal yang berupa pengacuan, substitusi, elipsis, dan perangkaian ditemukan pada graffiti di Surakarta. Aspek-aspek leksikal yang meliputi repetisi, sinonimi, kolokasi, hiponimi, antonimi, dan ekuivalensi juga terdapat pada graffiti di Surakarta. Sementara itu, makna yang terkandung pada graffiti di Surakarta ada bermacam-macam dilihat dari tema yang sering muncul seperti mencintai diri sendiri (narsisme), nasionalisme, batik, penghijauan, kritik sosial, olahraga, kebudayaan, pendidikan, religius, persahabatan, promosi, dan publikasi. Persepsi masyarakat Surakarta terkonsentrasi pada kubu pro dan kontra yaitu dilihat dari sisi seni dan vandalisme. Graffiti dipandang sebagai seni jika legal dan terkonsep bukan sekadar corat-coret. Sementara itu, graffiti juga memiliki nilai pendidikan karakter yang dipandang dari dua sisi yaitu dari proses pembuatan dan pesan yang terkandung pada graffiti. Graffiti juga relevan dengan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah berdasarkan kurikulum 2013 yaitu sebagai media pembelajaran.