Abstrak


Efektifitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Solving) Dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Prestasi Belajar Sejarah Ditinjau Dari Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sma Negeri Surakarta


Oleh :
Airul Azwan Parapat - S861302002 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (Problem Solving) dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Solving) terhadap prestasi belajar sejarah. (2) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar sejarah. (3). Untuk mengetahui apakah ada interaksi model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar sejarah. Target populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri Surakarta tahun pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Multi Stage Cluster Random Sampling. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas X Sosial SMAN 4 Surakarta sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas X Sosial SMAN 3 Surakarta sebagai kelas kontrol. Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2x2. Uji hipotesis menggunakan Anava dua jalan dengan signifikansi ɑ = 0,05. Hasil temuan penilitian diperoleh : (1) Prestasi belajar sejarah peserta didik pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Solving) dengan pendekatan kontekstual lebih baik dari pada prestasi belajar sejarah peserta didik pada model pembelajaran berbasis masalah (Problem Solving).(2) Prestasi belajar sejarah yang diperoleh peserta didik dengan motivasi belajar tinggi lebih baik dari pada prestasi belajar sejarah yang diperoleh peserta didik dengan motivasi belajar rendah. (3) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar sejarah. Peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Solving) dengan pendekatan kontekstual memiliki prestasi sejarah yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki motivasi belajar tinggi pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Solving). Sedangkan peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Solving) dengan pendekatan kontekstual memiliki prestasi belajar sejarah yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah pada penerapan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Solving).