Abstrak


Aktivitas antibakteri minyak atsiri jahe gajah (zingiber officinale var. roscoe) terhadap staphylococcus epidermidis secara in vitro


Oleh :
Odise Laeksa Kowidita - M0410045 - Fak. MIPA

Jerawat ialah penyakit kulit yang biasa terjadi pada usia remaja yang salah satunya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus epidermidis. Jerawat dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Salah satu upaya pengobatan jerawat secara tradisional adalah dengan memanfaatkan ekstrak rimpang jahe gajah (Zingiber officinale var. Roscoe). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta konsentrasi penghambatan minimum (minimum inhibitory concentration=MIC) minyak atsiri jahe gajah terhadap bakteri S. epidermidis. Minyak atsiri jahe diperoleh dengan cara destilasi menggunakan pelarut akuades. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi minyak atsiri jahe gajah 100%, klindamisin 0,5% sebagai kontrol positif, serta carboxyl methyl cellulose (CMC) 0,1%, dimethyl sulfoxide (DMSO); dan media nutrient broth (NB) steril yang diteteskan pada kertas cakram sebagai kontrol negatifnya. Uji konsentrasi penghambatan minimum dilakukan dengan konsentrasi akhir minyak atsiri jahe gajah dalam media 0,03%; 0,06%; 0,12%; 0,23%; 0,46%; 0,92%; 1,85%; 3,7%, klindamisin 0,5% sebagai kontrol positif, serta media NB steril dan suspensi bakteri S. epidermidis sebagai kontrol negatif dengan membandingkan selisih optical density (?OD). Minyak atsiri jahe gajah mempunyai aktivitas penghambatan yang kuat terhadap S. epidermidis dengan diameter zona hambat yang terbentuk sebesar 42 mm dan nilai MIC 0,92% dan dapat dikatakan bersifat bakteriostatik. Kata kunci: jerawat, Staphylococcus epidermidis, minyak atsiri jahe (Zingiber officinale var. Roscoe), metode difusi cakram, MIC