Abstrak
Manajemen konflik dalam proses revitalisasi pasar depok oleh dinas pengelolaan pasar kota Surakarta
Oleh :
Rini Mayasari - D0109076 - Fak. ISIP
Keberadaan pasar tradisional saat ini dapat menjadikan ikon kota dan
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di setiap daerah. Maka dari itu,
pemerintah kota Surakarta berkomitmen menjaga keberlangsungan pasar
tradisional melalui Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Perlindungan Pasar Tradisional salah satunya dengan program
revitalisasi pasar. Salah satu pasar tradisional yang menjadi sasaran program
revitalisasi adalah Pasar Depok Surakarta. Namun, dalam pelaksanaannya masih
banyak ditemukan konflik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen
konflik dalam proses revitalisasi Pasar Depok oleh Dinas Pengelolaan Pasar Kota
Surakarta yang berperan sebagai implementatornya.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini ditinjau dari
indikator manajemen konflik yang terdiri dari lima gaya yaitu kolaborasi,
mengikuti kemauan orang lain, mendominasi, menghindari, dan kompromi.
Dalam pemilihan narasumber menggunakan teknik purposive sampling dengan
teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan penelaahan terhadap
dokumen tertulis. Uji validitas menggunakan teknik triangulasi sumber.
Sedangkan teknik analisa data menggunakan model analisa interaktif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan gaya kolaborasi, mengikuti kemauan
orang lain, mendominasi, menghindari, dan kompromi telah dilaksanakan dengan
baik. Kolaborasi meliputi perumusan kebijakan yang berkaitan dengan kebersihan
lingkungan. Mengikuti kemauan orang lain yaitu gaya Dinas Pengelolaan Pasar
Kota Surakarta dengan segera melaksanakan keinginan pedagang yaitu
memindahkan pedagang kaki lima di pinggir jalan ke lingkungan Pasar Depok.
Mendominasi berkaitan dengan gaya Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta
dengan ketika akan melaksanakan revitalisasi pasar berhubungan dengan bentuk
bangunan serta penempatan kios dan los pedagang. Menghindari dilakukan Dinas
Pengelolaan Pasar Kota Surakarta dengan terkait isu pengundian kios dan los
yang dinilai pedagang tidak transparan. Kompromi dilakukan Dinas Pengelolaan
Pasar Kota Surakarta dengan dengan instansi yang terkait dengan proses
revitalisasi pasar karena memiliki kekuasaan berimbang.
Kata Kunci: pasar tradisional, manajemen konflik, revitalisasi.