Abstrak


Desain Bangunan Pengolah Air Limbah Batik dengan Proses Adsorbsi Menggunakan Susunan Adsorben Pasir Kuarsa, Serbuk Arang Bambu, Sekam Padi, dan Zeolit


Oleh :
Muhammad Nicho Setyawan - I0108124 - Fak. Teknik

Perkembangan industri batik di kota Surakarta memberikan efek positif dalam bidang ekonomi, budaya dan pariwisata. Akan tetapi, ternyata industri batik masih menyisakan persoalan lingkungan terkait dengan pencemaran akibat limbah cair batik yang belum diolah ataupun belum optimal diolah. Limbah batik yang digunakan pada penelitian ini berasal dari salah satu industri batik di daerah Mangkuyudan, Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan desain bangunan pengolah air limbah batik dengan proses adsorbsi menggunakan susunan adsorben pasir kuarsa, serbuk arang bambu, sekam padi, dan zeolit. Dalam penelitian ini digunakan model alat dengan menggunakan tabung setinggi 25cm yang berdiameter 8,9cm, kemudian diisi dengan adsorben sesuai susunan diatas. Kombinasi Tipe 1 menggunakan perbandingan ketebalan media pasir kuarsa, serbuk arang bambu, sekam padi, dan zeolit (5:5:5:5)cm, Tipe 2 (5:7:3:5)cm, Tipe 2 (5:3:7:5)cm. Dari hasil penelitian ini diperoleh kombinasi terbaik, yaitu kombinasi adsorben pada model alat Tipe 2 yang memiliki perbandingan ketebalan media pasir kuarsa, serbuk arang bambu, sekam padi, dan zeolit (5:7:3:5)cm, dengan penurunan kadar pH 14,54%, COD 83,33%, TSS 54,76%, Besi 56,91%, Mangan 45,41%, Kadmium 96,88%, Tembaga 86,32%, Sianida 86,54%. Akan tetapi, kombinasi adsorben pada alat ini belum mampu menurunkan kadar BOD dan Amonia. Setelah diperoleh campuran terbaik pada saringan tipe 2, maka dibuat desain bangunan sesuai kebutuhan. Dengan asumsi debit limbah 2m3/hari, maka diperoleh ukuran bangunan menggunakan buis beton berdiameter 100cm dengan kedalaman 300cm. dengan pengujian menggunakan program SAP 2000, bangunan dengan buis beton tersebut dinyatakan aman. Kata Kunci: limbah cair batik, pengolahan limbah batik, adsorbsi