Abstrak
Penggunaan Laboratorium Riil Dan Virtuil Pada Pembelajaran Fisika Dengan Model Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kemampuan Matematis Dan Keterampilan Berpikir Kritis (Pembelajaran Listrik Magnet Pada Pokok Bahasan Rangkaian R-L-C Pada Mahasiswa Semester Iv
Oleh :
Matsun - S831208057 - Sekolah Pascasarjana
Permasalahan dalam pembelajaran fisika karena pendekatan dan media yang
digunakan untuk mengajarkan materi rangkaian seri Resistor, Induktor, dan
Kapasitor (RLC) belum sesuai dengan karakteristik materi serta faktor internal
mahasiswa seperti kemampuan matematis dan keterampilan berpikir kritis belum
diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan interaksi
penggunaan media pembelajaran, kemampuan matematis, dan keterampilan
berpikir kritis terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Desain penelitian ini adalah eksperimen. Populasi adalah seluruh
mahasiswa pendidikan fisika semester IV STKIP PGRI Pontianak tahun akademik
2014/2015, sejumlah tiga kelas. Sampel diambil dengan teknik Cluster Random
Sampling. Satu kelas menggunakan model inkuiri terbimbing dengan media
laboratorium riil yaitu kelas B sore dan kelas A Pagi menggunakan model inkuiri
terbimbing dengan media laboratorium virtuil. Data dianalisis menggunakan
analisis variansi anava tiga jalan.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat
perbedaan prestasi belajar kognitif dan afektif mahasiswa yang diberi
pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing menggunakan laboratorium
rill dan virtuil, namun tidak terdapat perbedaan pada prestasi belajar psikomotor;
2) terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif mahasiswa yang memiliki
kemampuan matematis tinggi dan rendah, namun tidak terdapat perbedaan pada
prestasi belajar afektif dan psikomotor ; 3) tidak terdapat perbedaan prestasi
belajar kognitif dan afektif mahasiswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis
tinggi dan rendah, namun terdapat perbedaan pada prestasi belajar psikomotor ; 4)
tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing
menggunakan laboratorium riil dan virtuil dengan kemampuan matematis tinggi
dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor mahasiswa;
5) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran inkuiri terbimbing
menggunakan laboratorium riil dan virtuil dengan keterampilan berpikir kritis
tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor mahasiswa,
namun terdapat interaksi terhadap prestasi belajar afektif mahasiswa; 6) tidak
terdapat interaksi antara kemampuan matematis tinggi dan rendah dengan
keterampilan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar
mahasiswa; 7) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran inkuiri
terbimbing menggunakan laboratorium riil dan virtuil, kemampuan matematis
tinggi dan rendah, keterampilan berpikir kritis tinggi dan rendah terhadap prestasi
belajar mahasiswa.