Abstrak


Hubungan tinggi badan menurut umur dengan kejadian miopia pada anak di sdn cemara dua Surakarta


Oleh :
Wahyu Aprillia - G0010194 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Miopia merupakan salah satu bentuk kelainan refraksi yang paling sering terjadi pada anak-anak. Panjang aksis bola mata diyakini sebagai faktor yang paling menentukan dalam kelainan refraksi. Secara teori bahwa panjang aksis bola mata berhubungan dengan ukuran tubuh seseorang. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa orang dengan postur tubuh yang lebih tinggi lebih miopia daripada yang bertubuh pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tinggi badan menurut umur dengan kejadian miopia pada anak di SDN Cemara Dua Surakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diteliti adalah siswa SD Negeri Cemara Dua Surakarta. Jumlah sampel adalah 180 siswa dipilih berdasarkan teknik fixed disease sampling. Klasifikasi tinggi badan responden ditentukan berdasarkan analisis z-score yang disesuaikan dengan kurva TB/U (5-19 tahun) menurut WHO. Status miopia didapatkan dengan cara screening miopia dengan menggunakan autorefractometer. Data dianalisis dengan metode chi square menggunakan SPSS 20.0 for windows. Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian didapatkan jumlah siswa dengan kategori bertubuh pendek 6 orang (3,3%), normal 163 orang (90,6%), dan tinggi 11 orang (6,1%). Jumlah siswa miopia yang bertubuh tinggi sebanyak 7 orang (63,6%) dan yang tidak miopia sebanyak 4 orang (36,4%). Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan hasil p = 0,351 (p < 0,05). Simpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tinggi badan menurut umur dengan kejadian miopia pada anak di SDN Cemara Dua Surakarta. Kata Kunci : Tinggi badan, umur, miopia Dr. Senyum Indrakila, dr., Sp. M Novi Primadewi., Sp. THT-KL, M.Kes