;

Abstrak


Hubungan kadar hormon kortisol dengan kejadian post partum blues pada persalinan dengan induksi


Oleh :
Hendro Kurniawan - S500109024 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Intervensi dalam persalinan, seperti persalinan dalam induksi dan bantuan alat dapat meningkatkan stress postpartum, mengurangi kepercayaan ibu atas lancarnya proses persalinan, dengan dampak meningkatnya kejadian postpartum blues. Stresor ini yang merangsang HPA axis ( Hipothalamus-Pituitary-Adrenal), sehingga kortek adrenal memproduksi hormon kortisol yang berlebihan, dengan dampak postpartum blues meningkat. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui adanya hubungan kadar hormon kortisol dengan kejadiann postpartum blues pada persalinan normal dan induksi Metode penelitian: Penelitian observasional analitik dan desain penelitian cohord prospektif. Variabel independen: kadar kortisol, variabel dependen: postpartum blues. Analisa statistik dengan uji-T dan uji Chi kuadrat. Hasil: Jumlah subyek penelitian adalah 30 orang, terbagi kedalam 2 kelompok (persalinan normal dan persalinan induksi) dan setiap kelompok 15 orang. Nilai mean kadar kortisol pada persalinan induksi 40,29±5,58, persalinan normal yaitu 33,59±11,17, p-value 0.047 < 0.05. Kelompok persalinan induksi meningkatkan kadar kortisol sebesar 2,169 kali dibandingkan kadar kortisol persalinan normal (OR = 2,169 dan p = 0,032 ). Kadar kortisol persalinan induksi meningkatkan risiko kejadian post partum blues sebesar 5,50 kali dibandingkan kadar kortisol persalinan normal (OR = 5,50 dan p = 0,028 ). Didapatkan nilai mean kadar kortisol pada kejadian post partum blues lebih tinggi yaitu sebesar 42,90±6,97 dibandingkan nilai mean kadar kortisol yang tidak post partum blues yaitu sebesar 30,14±6,66 dengan p-value 0.00 < 0.05. Kesimpulan: Ada peningkatan yang bermakna kadar kortisol dengan kejadian postpartum blues pada persalinan induksi dibanding persalinan normal. Kata kunci: Kadar Hormon Kortisol, Post Partum blues , Persalinan Induksi