Abstrak
Studi kasus pola intimacy dengan teman sebaya pada remaja autis
Oleh :
Bonaventura Arya Gemilang - G0109016 - Fak. Kedokteran
Remaja cenderung untuk menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan
teman-teman daripada dengan keluarganya. Hal tersebut membuat para remaja
menjadi lebih dekat terhadap teman-temannya tersebut, dan dari kedekatan tersebut
akan timbul suatu intimasi yang membuat hubungan pertemanan menjadi lebih
mendalam. Bagi mereka yang mempunyai gangguan seperti autisme sangatlah sulit
untuk membangun suatu hubungan yang mendalam, namun mereka mempunyai cara
masing-masing dalam membangun hubungan yang mendalam dengan orang lain.
Penelitian ini berupaya mengkaji bagaimana mereka yang mengalami gangguan
autisme dan sudah memasuki masa remaja dapat membangun suatu hubungan yang
dalam dengan teman sebaya mereka. Hubungan yang dalam ini dilihat melalui
bagaimana interaksi dan kedekatan mereka, pengaruh yang diberikan, adanya
hubungan timbal balik, serta berbagi satu sama lain. Selain itu penelitian ini juga
ditujukan untuk mengetahui bagaimana perkembangan mereka yang mengalami
gangguan autisme tersebut, mulai dari saat masih berada dalam kandungan ibu hingga
mereka memasuki masa remaja. Kegiatan penelitian dilakukan di SLB Autis
Harmony Surakarta karena institusi pendidikan ini dikhususkan untuk melatih anakanak
berkebutuhan khusus terutama autisme.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data
empiris dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan riwayat hidup.
Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih para informan yang terdiri dari
3 murid SLB Autis Harmony yang sudah memasuki masa remaja, seorang guru yang
menangani ketiga subek, serta orang tua dari ketiga subjek penelitian. Validitas data
diuji melalui teknik triangulasi sumber (data) dan analisa data menggunakan model
interaktif Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka dengan gangguan autisme juga bisa
untuk membangun suatu hubungan yang mendalam dengan teman sebaya mereka.
Mereka bisa berkmounikasi dan berinteraksi dengan teman dekat mereka layaknya
remaja normal pada umumnya, namun dengan cara mereka masing-masing karena
keterbatasan yang mereka miliki.
Kata kunci : Autisme, Intimacy, Remaja