Abstrak


Analisis Resiko Interaksi Obat Pada Pengobatan Pasien Dewasa Demam Tifoid Di Instalasi Rawat Inap Rsud Kabupaten Karanganyar Tahun 2013


Oleh :
Renita Cahayani - M3511050 - Fak. MIPA

INTISARI Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan saluran pencernaan. Terapi pengobatan pada demam tifoid dibagi menjadi pengobatan simptomatik dan spesifik dengan antibiotik sehingga membutuhkan terapi obat kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi obat yang digunakan dalam terapi demam tifoid yang beresiko menyebabkan interaksi obat. Penelitian ini termasuk non eksperimental yang bersifat analisis dan data diperoleh dari catatan rekam medik dengan pendekatan retrospektif. Populasi merupakan seluruh pasien dewasa rawat inap dengan diagnosa demam tifoid di RSUD Kabupaten Karanganyar pada tahun 2013. Sampel diperoleh menggunakan teknik purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 88 pasien. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik pasien dan profil penggunaan obat. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dihitung persentase terjadinya resiko interaksi obat. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengobatan pasien dewasa demam tifoid di instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Karanganyar tahun 2013 yang beresiko terjadi interaksi obat yaitu sebesar 29,54%. Kombinasi obat yang beresiko menyebabkan interaksi antara lain antasida dengan siprofloksasin sebanyak 27,27% dan antasida dengan ranitidin sebanyak 2,27%.