Abstrak


ANALISIS PERANAN INDUSTRI PERKAYUAN JAWA TENGAH TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ANALISIS INPUT OUTPUT


Oleh :
Meita Setiawati - - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Meita Setiawati, NIM : I 0300036. ANALISIS PERANAN INDUSTRI PERKAYUAN JAWA TENGAH TERHADAP PEREKONOMIAN DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ANALISIS INPUT OUTPUT. Skripsi. Surakarta : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Oktober 2006. Pola pembangunan daerah yang dititik beratkan pada sektor ekonomi, membuat seluruh sistem diupayakan menghasilkan secara ekonomis. Pembangunan perekonomian tidak bisa dipisahkan dari peranan sektor-sektor perekonomian yang pada hakekatnya merupakan penggambaran dari adanya saling keterkaitan diantara sektor-sektor tersebut. Setiap sektor dalam perekonomian daerah dituntut untuk memberikan kontribusinya terhadap kenaikan pendapatan domestik regional bruto (PDRB). Kontribusi PDRB pada sektor industri perkayuan Jawa Tengah dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Penelitian ini menggunakan model analisis input-output karena model ini dianggap dapat menggambarkan hubungan antar sektor dalam perekonomian suatu daerah. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan peranan industri perkayuan Jawa Tengah jika dilihat dari angka pengganda output, angka pengganda pendapatan, kemampuan menciptakan nilai tambah dan nilai ekspor, serta keterkaitan sektor industri perkayuan Jawa Tengah dengan 89 sektor lain dalam perekonomian daerah. Sektor yang masuk dalam sektor industri perkayuan Jawa Tengah meliputi sektori industri kayu dan bahan bangunan dari kayu (51) dan sektor perabot rumah tangga dari kayu (52). Analisis input-output sendiri meliputi analisis input-output (IO) terbuka dan analisis input-output (IO) tertutup. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa angka pengganda output biasa (IO terbuka), sektor 51 dan 52 menduduki peringkat 14 dan 9 dari 89 sektor yang ada. Hal ini sesuai dengan nilai indeks daya penyebaran (IDP) sektor 51 dan 52 yang menduduki peringkat yang sama yaitu 14 dan 9. Untuk angka pengganda output total (IO tertutup), sektor 51 dan 52 menduduki peringkat ke 27 dan 15. Analisis angka pengganda pendapatan rumah tangga tipe I (IO terbuka) sektor 51 dan 52, menduduki peringkat 12 dan 5 dari 89 sektor yang ada. Sedang untuk angka pengganda pendapatan rumah tangga tipe II (IO tertutup) masing-masing sektor tersebut menduduki peringkat 11 dan 15. Nilai indeks derajad kepekaan (IDK) untuk sektor 51 dan 52 menduduki peringkat ke 9 dan 61. Untuk penciptaan nilai tambah sektor industri perkayuan Jawa Tengah, tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan 89 sektor yang lain, yaitu menduduki peringkat 79 dan 68. Hal ini berkebalikan dengan kemampuan sektor industri perkayuan dalam menciptakan nilai ekspor. Jika dibandingkan dengan 89 sektor lain, sektor industri perkayuan memiliki kemampuan menciptakan nilai ekspor yang tinggi, yaitu di peringkat 13 dan 14. Kata Kunci : Keterkaitan Antar Sektor, Analisis Input-Output, Sektor Industri Perkayuan.