Abstrak


Efek Ranitidin Sebagai Pengganti Proton Pump Inhibitor Pada Fungsi Antiplatelet Clopidogrel Dan Aspirin Pada Pasien Acute Coronary Syndromes


Oleh :
Dhian Novita Sari - M3511016 - Fak. MIPA

Acute Coronary Syndromes adalah bagian dari penyakit jantung koroner yang membutuhkan tindakan reperfusi secara cepat. Tindakan reperfusi dapat dilakukan secara efektif dengan Percutaneous Coronary Intervention (PCI). Dual Antiplatelet Therapy (DAPT) dengan clopidogrel dan aspirin adalah terapi esensial setelah PCI untuk mencegah terjadinya in-stent trombosis. DAPT menyebabkan peningkatan resiko terjadinya pendarahan gatrointestinal (GI). Pencegahan atau pengobatan pendarahan GI dapat dilakukan dengan proton pump inhibitor (PPI) dan antagonis reseptor H2 (salah satunya ranitidin). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek antagonis reseptor H2 sebagai pengganti PPI terhadap fungsi antiplatelet DAPT. Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental deskriptif analisis secara retrospektif. Data diperoleh dari rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi menggunakan teknik purposive sampling. PCI dijalani oleh pasien, lalu clopidogrel (loading dose 300mg, 75-150mg/hari), aspirin (80-160mg/hari) dan ranitidin (150mg 2 kali/hari atau 50mg/2ml tiap 8-12 jam) diterima oleh pasien. Data hemoglobin dan platelet sebelum penggunaan ranitidin dan sesudah penggunaan ranitidin dibandingkan dengan menggunakan paired t-test (a=0,05). Data dari 7 pasien yang masuk dalam kriteria inklusi menunjukkan rata-rata jumlah platelet dan hemoglobin pasien setelah memakai ranitidin lebih rendah dibanding sebelum memakai ranitidin dengan signifikansi hemoglobin p=0,001 (p<0,05) dan platelet p=0,033 (p<0,05), sehingga ranitidin tidak menurunkan efek antiplatelet dari clopidogrel dan aspirin.