Abstrak
Hubungan rhinitis kronik dengan sinusitis maksilaris pada pemeriksaan multi slice ct scan di instalasi radiologi rsud dr. moewardi Surakarta
Oleh :
Ginanjar Tenri Sultan - G0010086 - Fak. Kedokteran
Latar Belakang: Rinitis adalah proses inflamasi mukosa hidung ditandai dengan
satu atau lebih dari gejala bersin, gatal pada hidung, rhinorrhea, dan hidung
tersumbat. Rhinitis dapat disebabkan oleh alergi, infeksi, hormonal, pekerjaan,
dan faktor lainnya. Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus
paranasal, dan diduga terdapat hubungan antara rhinitis dengan sinusitis.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
pendekatan cross sectional. Sampel dipilih dengan teknik fixed disease sampling
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 55 orang. Lokasi penelitian di Instalasi
Radiologi RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. Waktu penelitian pada bulan Juni
2013. Pengambilan data dilakukan dengan melihat hasil pemeriksaan Multi Slice
CT Scan kepala dan melalui diagnosis yang diketahui dalam data rekam medik.
Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Chi Kuadrat untuk melihat
hubungan antara kedua variabel dan menggunakan uji Odds Ratio untuk melihat
kekuatan hubungan antarvariabel. Data diolah dengan Statistical Product and
Service Solution (SPSS) 17.0 for Windows.
Hasil Penelitian: Berdasarkan penghitungan statistik, terdapat hubungan yang
signifikan antara rhinitis kronik dengan sinusitis maksilaris (p < 0,05). Dari
penghitungan Odds Ratio dapat diketahui pasien rhinitis kronik memiliki risiko
untuk mengalami sinusitis maksilaris 5,3 kali lebih besar daripada pasien tanpa
rhinitis kronik (OR = 5,3).
Simpulan Penelitian: Terdapat hubungan antara rhinitis kronik dengan sinusitis
maksilaris, pasien rhinitis kronik memiliki risiko mengalami sinusitis maksilaris
sebanyak 5,3 kali lebih besar dibanding pasien tanpa rhinitis kronik. (OR = 5,3; CI
= 95%; p = 0,019)
Kata kunci : Rhinitis kronik, Sinusitis Maksilaris, Multi Slice CT Scan