Hubungan kecerdasan emosi dengan insomnia pada mahasiswa pendidikan dokter fakultas kedokteran universitas sebelas maret Surakarta

Oleh :
Fitria Rahma Nurharyani - G0010083 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Insomnia merupakan gangguan tidur yang paling sering dikeluhkan oleh banyak orang., bahkan belakangan remaja terutama mahasiswa banyak yang mengalami insomnia. Insomnia disebabkan banyak faktor, salah satu faktornya adalah faktor psikologik (emosi). Kecerdasan emosi yang rendah dapat mengakibatkan seseorang mudah terkena stres, dan manifestasi dari stres adalah kecemasan dan depresi yang dapat mengakibatkan terjadinya insomnia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentififkasi hubungan antara kecerdasan emosi dengan insomnia pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Metode : Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional yang diselenggarakan pada Oktober-November 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling setelah diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Sampel tidak dapat dipilih bila tidak mengisi kuisioner secara lengkap. Subjek mengisi (1) Informed consent dan biodata, (2) Kuesioner L-MMPI, (3) Kuesioner Insomnia Rating Scale untuk mengetahui skor insomnia, (4) Kuesioner Kecerdasan Emosi untuk mengukur skor kecerdasan emosi sampel, Total 128 subjek sampel. Data dianalisis menggunakan Uji Korelasi Spearman melalui program SPSS 17.00 for Windows. Hasil : Analisis statistik menunjukkan nilai korelasi spearman (r) = -0.094 dan p = 0.146 atau p > 0.05, yang berarti hubungan kecerdasan emosi dengan insomnia pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta tidak bermakna. Simpulan : Tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan insomnia pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kata kunci : kecerdasan emosi, Insomnia, mahasiswa kedokteran