Abstrak


Eksperimentasi Pengajaran Pokok BahasanZat Dan Wujudnya Dengan Model Inquiry Pada Siswa SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007


Oleh :
Widarto - - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan prestasi belajar Fisika pada siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry dan konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester I SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2006/2007 yang terdiri dari 5 (lima) kelas dengan jumlah seluruh siswanya 190 siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari seluruh populasi, sehingga didapat sampel penelitian sebanyak dua kelas dengan jumlah siswa masing-masing sebanyak 38 siswa. Kelas pertama adalah kelas VII A sebagai kalas eksperimen yang diajar dengan menggunakan model Inquiry. Sedangkan kelas kedua adalah kelas VII B sebagai kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model konvensional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan dokumentasi. Uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dengan metode Liliefors dan Uji homogenitas dengan metode Bartlett. Dari hasil analisis untuk uji normalitas dengan taraf signifikansi 5% diperoleh harga Ltabel = 0,1437, sedangkan hasil uji normalitas prestasi belajar untuk kelas eksperimen Lobs = 0,1397 dan prestasi belajar kelas kontrol Lobs = 0,1292. Karena untuk kedua kelas Lobs < Ltabel dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk uji homogenitas diperoleh 2hitung = 0,0719 sedangkan 2tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 3,8410. Dengan demikian 2hitung < 2tabel maka kedua kelas tersebut homogen. Sedangkan untuk analisis data digunakan uji beda mean (t-test). Dari hasil uji analisis data diperoleh thitung = 2,0343 dan ttabel untuk taraf signifikansi 5% adalah 1,993. Oleh karena thitung > ttabel maka disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar Fisika pada siswa dengan menggunakan model Inquiry dan konvensional. Pengajaran Fisika menggunakan model pembelajaran Inquiry lebih efektif jika dibandingkan dengan pengajaran Fisika menggunakan model konvensional. Implikasi dari penelitian ini adalah model pembelajaran Inquiry dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengajaran Fisika untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pendidikan.