Abstrak


Kajian batik larangan pola parang barong di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat


Oleh :
Tiara Angginadi Perwita - K3208013 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pola parang barong di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. (2) Filosofi yang mendasari penciptaan batik larangan pola parang barong di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. (3) Proses pembuatan batik larangan pola parang barong di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. (4) Fungsi dari batik larangan pola parang barong di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan meliputi (1) benda (2) informan (3) dokumen dan arsip. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Pengumpulan data diperoleh melalui beberapa cara, yaitu (1) observasi (2) wawancara (3) dokumen dan arsip. Validitas data menggunakan triangulasi data dan review informan. Teknik analisis data menggunakan analisis model interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Pola batik parang barong dapat diuraikan berdasarkan susunan ragam hias, susunan motif yang terdiri dari motif baku dan motif pengembangan, serta susunan warna. (2) Filosofi yang mendasari penciptaan batik parang barong dapat dikaitkan dengan tergolongnya batik parang barong sebagai batik larangan dan pandangan hidup orang Jawa yang menyertai simbol batik parang barong. Filosofi pada batik parang barong memiliki makna atau mengandung pesan yang berisi kebaikan untuk pemakainya yang digambaran dalam bentuk simbol berupa susunan motif dengan penamaan batik berdasarkan isi makna yang terkandung dalam pola batik tersebut. Termasuk susunan warna parang barong juga tidak lepas dari filosofinya. (3) Proses pembuatan batik parang barong menggunakan bahan pewarna alami dan teknik kerokan yang meliputi penglowongan, nembok, medel, ngerok, mbironi, nyoga, dan nglorod. (4) Fungsi batik larangan pola parang barong adalah sebagai ageman dalem dan simbol status dalam keraton. Pemakaiannya dikenakan dalam upacara besar seperti upacara kenaikan tahta raja, tingalan jumenengan, grebek, kirab pusaka satu sura dan penyambutan tamu kebesaran. Kata kunci : Batik larangan, Pola, Simbol, Parang barong, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.