Abstrak


Perempuan jawa dalam pemikiran politik kanjeng gusti pangeran adipatiarya (kgpaa) mangkunegoro i


Oleh :
Tri Murcahyo - K4409057 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan: (1) riwayat hidup dari KGPAA Mangkunegoro I, (2) konsep perempuan Jawa dalam pemikiran politik KGPAA Mangkunegoro I, (3) realisasi pemikiran mengenai perempuan Jawa dalam pemerintahan KGPAA Mangkunegoro I. Sesuai dengan tujuan di atas, maka penelitian ini menggunakan metode historis. Penelitian ini mengambil lokasi di Pura Mangkunegaran, Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dan analisis naskah – naskah kuno. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis historis, yaitu teknik analisis yang mengutamakan pada ketajaman dalam melakukan interpretasi data sejarah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Riwayat kehidupan Mangkunegoro I tidak bisa dilepaskan dari keberadaan keraton Kartasura, karena Mangkunegoro I termasuk keturunan langsung dari Paku Buwono I. Latar belakang keluarga menjadi salah satu proses terpenting dalam hidup Mangkunegoro I, karena pengalaman yang dialami Mangkunegoro I maupun keluarganya merupakan motivasi tersendiri bagi Mangkunegoro I dalam perjuangannya. Latar belakang kehidupan KGPAA Mangkunegoro I sebagai seorang prajurit dan seniman telah menempatkan perempuan dalam struktur sosial yang dirancangnya. (2) Mangkunegoro I menjelaskan bahwa perempuan Jawa adalah sosok perempuan yang memiliki kepribadian, berkarakter, dan memegang teguh nilai-nilai luhur budaya. Menurut Mangkunegoro I, keunggulan manusia bukan terletak pada jenis kelamin, ras, tingkat sosial, maupun keturunan, tetapi keunggulan manusia terletak pada potensi dan ketakwaannya pada Tuhan. (3) Realisasi pemikiran Mangkunegoro I tentang perempuan Jawa diwujudkan dalam visi Mangkunegoro I, yaitu dengan cara melibatkan perempuan dalam berbagai hal dalam pemerintahan Mangkunegoro I. Keterlibatan perempuan Jawa dalam berbagai bidang kehidupan telah menjelaskan bahwa keberadaan perempuan tidak lagi terbelakang dan tidak hanya hidup di dalam rumah tangga, tetapi peranan yang dilakukan masih berbeda, karena disesuaikan dengan potensi masing-masing. Kata Kunci: Mangkunegoro I, perempuan Jawa, pemikiran politik