Abstrak


Pengelolaan krisis pasar tradisional pasca revitalisasi pada pedagang sayur pasar Nusukan, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta


Oleh :
Benny Nuordiansyah - D0309017 - Fak. ISIP

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mencari data terkait pengelolaan krisis di Pasar Nusukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab krisis di Pasar Nusukan pasca adanya revitalisasi, mengetahui krisis (ekonomi, sosial-budaya) di Pasar Nusukan, serta untuk mengetahui pengelolaan krisis pasar tradisional Nusukan pasca adanya revitalisasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan jenis pendekatan studi kasus, yang mengambil lokasi di Pasar Nusukan Surakarta. Peneliti mengambil sepuluh informan, dimana tujuh diantaranya adalah informan primer yang peneliti anggap sebagai orang aktor dalam pengelolaan krisis di Pasar Nusukan dan empat informan sekunder yaitu sebagai objek yang menerima pengelolaan krisis. Pemilihan informan sekuder ini dimaksudkan sebagai validitas data. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan stategi variasi maksimum. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam. Strategi analisis dalam penelitian ini menggunakan strategi model interaktif dan untuk menguji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strukturasi dari Anthony Giddens. Dalam teori strukturasi menjelaskan tiga konsep penting yaitu struktur, sistem dan aksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab krisis Pasar Nusukan pasca revitalisasi adalah kurangnya jumlah area bagi pedagang oprokan di lantai II, pengalihan jalur kendaraan, pola bangunan yang kurang sesuai ruh dari pasar tradisi. Adapun krisis (ekonomi, sosial-budaya) yang dialami pedagang sayur lantai II Pasar Nusukan adalah menurunnya jumlah pendapatan dari para pedagang, kesenjangan sosial, sikap individual pedagang. Dalam pengelolaan krisis terdapat konsep struktur, sistem dan aksi serta aktor. Dalam pengelolaan krisis Pasar Nusukan terdapat dualitas antara struktur dan agen. Dualitas antara struktur dan agen tersebut menghasilkan tindakan-tindakan dalam bentuk aksi. Adapun aksi yang dilakukan aktor dalam mengelola krisis di Pasar Nusukan antara lain: melakukan penataan pedagang sayur ke lantai II, promosi Pasar Nusukan melalui berbagai kegiatan kesenian di pasar, membentuk struktur organisasi Gugus Kendali Mutu Pasar Nusukan, pemberdayaan pedagang Pasar Nusukan, pembentukan Kuliner Nusantara, membentuk struktur organisasi Yayasan Cinta Pasar Tradisional Nusantara. Kata kunci : Pengelolaan krisis, pedagang sayur, pasar tradisional, pasca revitalisasi.