Abstrak


Perbedaan fase pendidikan kedokteran terhadap persepsi tentang informed consent


Oleh :
Diena Haniefa - G0010059 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Fase pendidikan kedokteran umum dibagi menjadi dua fase, yakni fase pendidikan preklinik dan fase pendidikan klinik di mana pada fase pendidikan klinik mahasiswa mendapatkan pengalaman klinik. Pengalaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi. Dari tahun 2006 hingga tahun 2012, Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) telah menerima 183 pengaduan dengan 5 permasalahan yang diadukan terkait pelayanan medis di Indonesia yang salah satunya adalah permasalahan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan fase pendidikan kedokteran terhadap persepsi tentang informed consent.. Metode : Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain cross sectional yang diselenggarakan pada Desember 2013 di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 60 subjek diambil berdasarkan metode purposive sampling dilanjutkan dengan metode convenience sampling. Subjek telah diminta untuk mengisi formulir identitas, lembar persetujuan dan kuesioner penelitian. Kemudian hasil kuesioner diuji dengan Independent t-test melalui program SPSS 20.0 for Windows. Hasil : Mahasiswa preklinik berjumlah 30 responden (50%), dan mahasiswa klinik berjumlah 30 responden (50%). Hasil analisis dengan independent t-test menunjukkan tidak ada perbedaan fase pendidikan kedokteran (p = 0,083) terhadap persepsi tentang informed consent. Simpulan : Tidak terdapat perbedaan fase pendidikan kedokteran terhadap persepsi tentang informed consent. Kata kunci : Fase Pendidikan Kedokteran, Persepsi, Informed Consent