Abstrak


Hubungan antara dukungan sosial dan penerimaan diri dengan resiliensi pada remaja penyandang tuna rungu di slb-b kabupaten Wonosobo


Oleh :
Auditya Warta Kusuma - G0109009 - Fak. Kedokteran

Ketunarunguan yang dimiliki oleh seseorang, memberikan pengaruh tidak hanya secara fisik akan tetapi juga secara psikologis. Pengaruh tersebut menjadikan permasalahan yang kompleks di masa remaja dengan karakteristik remaja yang merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa dan tugas-tugas perkembangan yang banyak menuntut remaja untuk dapat berperan serta di masyarakat. Untuk dapat melalui tahapan tersebut, dibutuhkan kemampuan resiliensi pada remaja penyandang tuna rungu. Kemampuan resiliensi yang dibutuhkan oleh remaja penyandang tuna rungu diduga terkait dengan dukungan social dan penerimaan diri remaja penyandang tuna rungu tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: (1) Hubungan antara dukungan sosial dan penerimaan diri dengan resiliensi remaja penyandang tuna rungu di SLB-B Kabupaten Wonosobo; (2) Hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi remaja penyandang tuna rungu di SLB-B Kabupaten Wonosobo; (3) Hubungan antara penerimaan diri dengan resiliensi remaja penyandang tuna rungu di SLB-B Kabupaten Wonosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SLB-B Karya Bakti dan SLB-B Dena Upakara Wonosobo yang berusia 13-22 tahun dan tinggal di asrama dengan populasi penelitian sebanyak 63 responden. Data penenelitian dikumpulkan menggunakan skala resiliensi, skala dukungan sosial, dan skala penerimaan diri. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama menggunakan analisis regresi ganda, selanjutnya untuk menguji hipotesis kedua dan ketiga menggunakan analisis korelasi parsial. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dan penerimaan diri secara bersama-sama dengan resiliensi (R = 0,783, p<0,05, dan Fhitung 47,056 > Ftabel 3,081); terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dengan resiliensi (r = 0,419, p<0,05); serta ada hubungan positif antara penerimaan diri dengan resiliensi (r = 0,431, p<0,05). Nilai R2 sebesar 0,613, artinya dukungan sosial dan penerimaan diri secara bersama-sama memberi sumbangan efektif sebesar 61,3% terhadap resiliensi. Kata Kunci: resiliensi, dukungan sosial, penerimaan diri