Abstrak


Penambangan pasir liar di sungai luk ulo dan implikasinya terhadap integrasi masyarakat (Studi di Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen)


Oleh :
Dwi Hari Saputro - K6409024 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi penambangan pasir di Sungai Luk Ulo dan untuk mengetahui wujud implikasi adanya penambangan pasir liar di Sungai Luk Ulo terhadap integrasi masyarakat di Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan terdiri dari: informan, observasi dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan sampel bertujuan (purposive sampling). Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif (interactive of analysis), yakni terdiri dari empat komponen utama yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang melatarbelakangi penambangan pasir liar di Sungai Luk Ulo Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen meliputi: 1) Faktor kebutuhan manusia, yang dimaksud disini adalah faktor akan pekerjaan, 2) Faktor permintaan terhadap pasir di masyarakat, seiring meningkatnya pembangunan di era sekarang maka kebutuhan akan pasir ikut meningkat. Pasir merupakan bahan galian yang banyak dipakai sebagai bahan campuran semen, untuk bahan bangunan. 3) Faktor pendapatan ekonomi para penambang pasir yang dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ternyata mampu mendorong masyarakat untuk terus meningkatkan kegiatan penambangan pasir. Kemudian implikasi terhadap ancaman integrasi masyarakat yang ada di Kecamatan Karangsambung adalah munculnya konflik di dalam masyarakat. Konflik tersebut disebabkan karena adanya kegiatan penambangan pasir di Sungai Luk Ulo yang kemudian menimbulkan pro dan kontra keberadaannya di masyarakat. Pertentangan pro dan kontra tersebut sangat mengancam sikap integrasi yang ada di masyarakat. Ancaman disintegrasi sosial mengakibatkan konflik diantara masyarakat itu sendiri, karena pro dan kontra tersebut sejatinya terjadi karena masing-masing pihak, baik pihak yang setuju ataupun yang tidak setuju adanya kegiatan penambangan pasir lebih mengepentingkan emosi pribadinya dengan saling mengesampingkan kepentingan umum. Sehingga munculah perbedaan pemikiran yang memicu timbulnya konflik. Hal tersebut dibuktikan masyarakat dengan mengusir paksa alat berat yang digunakan untuk menambang pasir di Sungai Luk Ulo. Sebenarnya fase disintegrasi sosial terjadi karena adanya sistem hukum atau sanksi terhadap perbedaan pemahaman sistem norma dan nilai, sistem tindakan/perilaku anggota kelompok dalam masyarakat yang tidak tegas.