Abstrak


Hubungan Tekanan Panas Dengan Kecukupan Air Dan Pembentukan Kristal Urin Minum Di Industri Pengecoran Logam


Oleh :
Mellya Chandra Mega Utama - R0210013 - Fak. Kedokteran

Tujuan Penelitian : Aktivitas industri pengecoran logam X yang berada di Desa Batur, Ceper, Klaten menimbulkan potensi bahaya panas di tempat kerja. Tekanan panas selama 8 jam kerja di unit pengecoran logam menimbulkan keluhan : kehausan yang cukup tinggi saat bekerja, berkeringat banyak, jarang buang air kecil selama bekerja, pengeluaran urin sedikit dan rasa nyeri saat buang air kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji hubungan tekanan panas dengan kecukupan air minum dan pembentukan kristal urin di industri pengecoran logam. Metode Penelitian: Metode penelitian adalah Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel 30 tenaga kerja di unit pengecoran logam dengan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data dengan pengukuran langsung dan wawancara terhadap tenaga kerja. Teknik pengolahan dan analisis data dengan uji statistik Korelasi Spearman menggunakan program SPSS. Hasil : Hubungan tekanan panas dengan kecukupan air minum di industri pengecoran logam X menunjukkan hasil tidak signifikan yaitu p-value = 0.725 dan korelasi (r) = 0.067. Sedangkan hubungan tekanan panas dengan pembentukan kristal urin menunjukkan hasil sangat signifikan yaitu p-value = 1.3 x 10-5 dan korelasi (r) = 0.771, dan hubungan kecukupan air minum dengan pembentukan kristal urin menunjukkan hasil tidak signifikan yaitu p-value = 0.345 dan korelasi (r) = -0.179. Simpulan : Ada hubungan tekanan panas dengan pembentukan kristal urin, namun tidak ada hubungan antara tekanan panas dengan kecukupan air minum, serta tidak ada hubungan antara kecukupan air minum dengan pembentukan kristal urin di industri pengecoran logam X, sehingga intervensi yang diharapkan dari perusahaan berupa: pembentukan jendela di tempat kerja, sosialisasi dan penyediaan air minum > 3 liter untuk setiap pekerja, dan pemeriksaan urin secara berkala pada pekerja.