Abstrak
    
        
Eksperimentasi  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe  Numberad Head Together  (NHT)  dan  Tipe Two Stay Two Stray  (TSTS)  dengan  Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Ditinjau Dari Kemandirian belajar Siswa  SMP  Negeri  Kelas  VIII  Di  Kabupaten  Lom
    
    
        Oleh :
        Zaotul  Wardi - S851302083 - Sekolah Pascasarjana
    
    
        Zaotul  Wardi.  S851302083.  2014.  Eksperimentasi  Model  Pembelajaran  Kooperatif 
Tipe  Numberad Head Together  (NHT)  dan  Tipe Two Stay Two Stray  (TSTS)  dengan 
Pendekatan Matematika Realistik (PMR) Ditinjau Dari Kemandirian belajar Siswa 
SMP  Negeri  Kelas  VIII  Di  Kabupaten  Lombok  Timur.  TESIS.  Pembimbing  I:  Dr. 
Mardiyana, M.Si. Pembimbing II: Dr. Gatut  Iswahyudi, M.Si. Program Studi Pendidikan 
Matematika, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  dari  penerapan  model 
pembelajaran  terhadap  prestasi  belajar  matematika  ditinjau  dari  kemandirian  belajar 
siswa.  Model-model  pembelajaran  yang  dibandingkan  adalah  model  pembelajaran 
kooperatif  tipe  Numbered  Head  Together  (NHT)  dengan  Pendekatan  Matematika 
Realistik  (PMR),  Two Stay Two Stray  (TSTS)  dengan  Pendekatan Matematika Realistik
(PMR), dan pembelajaran konvensional.
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  dengan  menggunakan  metode 
eksperimen  semu.  Populasi  pada  penelitian  ini  adalah  seluruh  siswa  kelas  VIII  SMP
Negeri  di  Kabupaten  Lombok  Timur  Tahun  Pelajaran  2013/2014.  Sampel  dalam 
penelitian ini berjumlah  308  siswa dengan rincian  104  siswa pada kelas eksperimen satu, 
104  siswa  pada  kelas  eksperimen  dua  dan  100  siswa  pada  kelas  kontrol.  Instrumen 
penelitian yang digunakan berbentuk tes dan angket  kemandirian  belajar.  Teknik analisis 
data yang digunakan untuk uji hipotesis adalah anava dua jalan dengan sel tak sama.
Kesimpulan  penelitian  ini  adalah:  (1)  Model  pembelajaran  kooperatif  tipe
Numbered  Head  Together  (NHT)  dan  tipe  Two  Stay  Two  Stray  (TSTS)  dengan  PMR
menghasilkan  prestasi  belajar  matematika  yang  lebih  baik  disbanding  kan   dengan 
pembelajaran  konvensional  dan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  NHT  dengan
Pendekatan Matematika  Realistik  (PMR)  menghasilkan prestasi belajar matematika yang 
sama  baiknya  dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS  dengan PMR. (2) Peserta 
didik dengan kategori kemandirian belajar  tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih 
baik dibandingkan  dengan peserta didik dengan kategori kemandirian belajar  sedang dan 
rendah,  dan  peserta  didik  dengan  kategori  kemandirian  belajar  sedang  mempunyai 
prestasi  belajar  yang  lebih  baik  dibandingkan  dengan  peserta  didik  dengan  kategori 
kemandirian  belajar  rendah.  (3)  Pada  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  NHT  dengan 
PMR  dan  TSTS  dengan  PMR,  peserta didik dengan kategori  kemandirian belajar  tinggi
mempunyai  prestasi  belajar   yang  sama  baiknya  dengan  peserta  didik  dengan  kategori 
kemandirian  belajar  sedang.  Peserta  didik  dengan  kategori  kemandirian  belajar  tinggi
mempunyai  prestasi  belajar  matematika  yang  lebih  baik  dibandingkan  peserta  didik 
dengan  kategori  kemandirian  belajar  rendah,  dan  peserta  didik  dengan  kategori 
kemandirian belajar sedang mempunyai prestasi  belajar matematika yang sama baiknya 
dengan  peserta  didik  dengan  kemandirian  belajar  rendah.  Pada  pembelajaran 
konvensional,  peserta  didik  dengan  kategori  kemandirian  belajar  tinggi,  sedang,  dan 
rendah  mempunyai  prestasi  belajar  yang  sama  baiknya  (4)  Pada  kategori  kemandirian 
belajar  tinggi,  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  NHT  dengan  PMR  menghasilkan
prestasi  belajar  yang  sama  baiknya  dengan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  TSTS
dengan  PMR,  dan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  NHT  dengan  PMR  dan  TSTS
dengan  PMR  menghasilkan  prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan pembelajaran 
konvensional.  Pada  kategori  kemandirian  belajar  sedang  dan  rendah,  masing-masing 
model pembelajaran menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya.
Kata kunci: NHT, TSTS dengan PMR, prestasi belajar, kemandirian belajar.