Abstrak
Prarancangan Pabrik Glucose Corn Syrup Proses Hidrolisa Enzim Kapasitas 12.000 Ton/Tahun
Oleh :
Aida Nur Ramadhani - I0510002 - Fak. Teknik
Pabrik glucose corn syrup dengan proses hidrolisa enzim direncanakan
berdiri di Semarang, Jawa Tengah pada tahun 2019 dan mulai beroperasi pada
tahun 2020 dengan kapasitas 12.000 ton/tahun. Sirup Glukosa digunakan dalam
industri makanan dan minuman sebagai pemanis buatan. Prarancangan pabrik
sirup glukosa dari jagung membutuhkan bahan baku jagung pipilan sebesar
0,95 kg/kg produk.
Sirup glukosa dibuat melalui proses hidrolisa enzim. Enzim akan memecah
molekul pati jagung menjadi glukosa. Proses hidrolisa terdiri dari dua tahap reaksi
yaitu reaksi likuifikasi dan reaksi sakarifikasi. Reaksi likuifikasi menghidrolisa
suspensi pati jagung menjadi maltodekstrin pada suhu 88 °C dan tekanan 1 atm
selama 2 jam dengan katalis enzim α-amylase. Reaksi sakarifikasi menghidrolisa
maltodekstrin menjadi glukosa pada suhu 60 °C dan tekanan 1 atm selama 48 jam
dengan katalis enzim amyloglukosidase. Reaksi berlangsung dalam Stirred Batch
Reactor. Tahapan proses meliputi persiapan bahan baku, pembentukan glukosa
dan pemurnian produk sampai diperoleh produk sirup glukosa dengan nilai
dextrose equivalent 95.
Unit pendukung proses (utilitas) pabrik meliputi unit penyedia air dengan
kebutuhan total sebesar 3,79 L/kg produk, unit penyedia steam dengan kebutuhan
total sebesar 1,85 kg/kg produk, unit penyedia udara tekan dengan kebutuhan total
sebesar 62 m3/jam, unit penyedia listrik dengan kebutuhan total sebesar
0,19 kWh/kg produk, dan unit penyedia bahan bakar dengan kebutuhan total
sebesar 0,23 L/kg produk. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol
mutu bahan baku dan produk sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Kontrol
terhadap kualitas produk dilakukan dengan pengujian kandungan gula, pH, warna,
dan konduktivitas. Selain itu terdapat unit pengolahan limbah untuk penanganan
limbah padat, cair, dan gas yang dihasilkan dari proses produksi.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur
organisasi line and staff. Pemegang saham sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
di perusahaan dibantu oleh Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugas sehariharinya,
sedangkan tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh
Direktur. Direktur membawahi bidang produksi dan kelancaran keuangan
perusahaan. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri
dari 88 karyawan shift dan 47 karyawan non-shift .
Dari hasil analisis ekonomi, diperoleh total production cost pabrik sebesar
$0,87/kg produk dengan harga jual produk $1,05/kg produk, ROI (Return on
Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 21,22% dan 15,92%, POT (Pay
Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 3,2 dan 3,86 tahun, BEP (Break
Event Point) sebesar 48,36% dan SDP (Shut Down Point) sebesar 19,16%.
Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 12,20%. Jadi dari segi ekonomi
pabrik tersebut layak didirikan.