Abstrak


Perbedaan Frekuensi Denyut Nadi Sebelum Dan Sesudah Terpapar Panas Pada Area Workshop Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar


Oleh :
Ari Sulistyowati - R0011016 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Iklim kerja panas atau tekanan panas menyebabkan beban tambahan pada sirkulasi darah. Dilingkungan panas darah akan mendapat beban tambahan, sehingga frekuensi denyut nadipun akan lebih meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan tekanan panas, denyut nadi pekerja, dan perbedaan frekuensi denyut nadi sebelum dan sesudah terpapar panas pada karyawan area workshop PT. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Teknik sampling yang digunakan adalah metode sampel jenuh yang berdasarkan apabila semua populasi digunakan sebagai sampel, dimana sampel ini dilakukan pada 30 orang. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik Paired T-Test dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0. Hasil : Tekanan panas di area workshop PT. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar sebesar 30,27°C. Denyut nadi subjek peneliti sebelum terpapar panas sebesar 91,0 denyut/menit dan denyut nadi sesudah terpapar panas 113 denyut/menit. Hasil analisis dengan uji Paired T-Test, uji perbedaan frekuensi denyut nadi sebelum dan sesudah terpapar panas diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,001 atau kurang dari 0,05 (p <0,05). Simpulan : Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan frekuensi denyut nadi sebelum dan sesudah terpapar panas yang sangat signifikan sebesar 0,001 atau kurang dari 0,05 (p<0,05). Pencegahan terhadap efek tekanan panas dapat dilakukan dengan dengan penambahan kipas angin di beberapa titik yang dekat dengan pekerja yang melakukan pekerjaan, serta memberi sekat antara sumber panas dengan lingkungan kerja yang berupa lempengan logam yang dilapisi aluminium.