Abstrak


Strategi Politik Militer Pakubuwana Vi Melawan Kolonialisme Belanda Tahun 1823 - 1830


Oleh :
Sukrismiyati - K4409052 - Fak. KIP

ABSTRAK Sukrismiyati. STRATEGI POLITIK MILITER PAKUBUWANA VI MELAWAN KOLONIALISME BELANDA TAHUN 1823 – 1830.Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2014. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : (1) Keadaan politik keraton Surakarta sebelum dan pada masa pemerintahan Pakubuwana VI, (2) Strategi politik Pakubuwana VI melawan pemerintahan colonial Belanda, (3) Akhir dari perlawanan Pakubuwana VI terhadap pemerintahan colonial Belanda, (4) Implikasi dari strategi politik Pakubuwana VI dalam bidang pendidikan. Penelitian in imenggunakan metode historis. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode historis ada empat tahap kegiatan, yaitu: heuristis, kritik, intepretasi dan historiografi. Sumber data yang digunakan adalah sumber tertulis yang meliputi arsip, buku-buku, majalah dan Koran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka. Analisa data yang digunakan adalah analisa historis yaitu analisa yang menggunakan ketajaman dalam menginterpretasi fakta sejarah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : (1) Kondisi politik di keraton Surakarta sangat dipengaruhi oleh pemerintah kolonial Belanda. Belanda juga menerapkan politik devide et empera yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas keraton Surakarta. Hubungan kerjasama antara keraton Surakarta dengan pemerintah kolonial diwujudkan dalam bentuk perjanjian-perjanjian. Salah satu perjajanjian yang penting adalah perjanjian tahun 1749 yang isinya mengenai penyerahan kekuasaan kepada VOC. (2) Konflik yang terjadi antara Pakubuwana VI dengan pemerintah kolonial Belanda terjadi karena adanya perjanjian-perjanjian yang dilakukan oleh para pendahulunya. Diantaranya adalah perjanjian tahun 1677, tahun 1705, dan tahun 1749. Semua perjanjian tersebut merugikan pihak keraton Surakarta dan membatasi kekuasaan Pakubuwana VI. (3) Dalam Perang Jawa Pakubuwana VI membantu Pangeran Diponegoro, tetapi Pakubuwana diharuskan memberikan bantuan kepada Belanda karena adanya ikatan perjanjian. Untuk itu Pakubuwana VI memberikan bantuan kepada Pangeran Diponegoro secara diam-diam. Beberapa strategi yang digunakan antara lain siasat MimisKencana, siasat Candradimuka, pertemuan-pertemuan rahasia dan Perang Gerilya. (4) Pada akhir Perang Jawa Pangeran Diponegoro ditangkap dan diasingkan oleh Belanda ke Manado, dan Pakubuwana VI diasingkan ke Ambon pada 8 Juli 1830. (5) Implikasi mengenai strategi politik Pakubuwana VI dalam bidang pendiidkan, yaitu dapat digunakan sebagai bahan literature dalam pendidikan politik. Karena dalam pendidikan politik tidak hanya memasukkan materi tentang politik tetapi juga sejarah.