Abstrak


Prarancangan Pabrik Hexamine Dari Ammonia Dan Formalin Dengan Proses Leonard Kapasitas 30.000 Ton/Tahun


Oleh :
Donny Chandra Kurnia - I0510011 - Fak. Teknik

INTISARI Donny Chandra Kurnia, Wiranto, 2014, Prarancangan Pabrik Hexamine dari Ammonia dan Formalin dengan Proses Leonard Kapasitas 30.000 Ton/Tahun, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Hexamethylenetetramine (HMTA) atau biasa disebut sebagai hexamine merupakan salah satu senyawa yang banyak digunakan dalam berbagai bidang antara lain : bidang kedokteran (bahan baku antiseptik), industri resin (curing agent), industri karet (accelerator yaitu bahan untuk membuat karet menjadi elastis), industri tekstil (shrink-proofing agent), industri serat selulos, dan pada bidang pertanian digunakan sebagai fungisida pada tanaman jeruk untuk menjaga tanaman dari serangan jamur. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik hexamine dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun dengan bahan baku ammonia 9.500 ton/tahun dan formalin 67.000 ton/tahun. Pabrik ini direncanakan berdiri di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur, pada tahun 2019 dan mulai beroperasi pada tahun 2020. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pertimbangan penyediaan bahan baku, pemasaran, transportasi, tenaga kerja, dan ketersediaan sarana-sarana pendukung lain. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari, dan 330 hari per tahun dengan waktu shut down satu bulan. Reaksi pembentukan hexamine dari ammonia dan formalin dengan proses Leonard terjadi pada temperatur 45ºC dan tekanan 1 bar dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB). Kedua bahan baku diumpankan dalam reaktor denga perbandingan mol formalin : ammonia = 3 : 2. Reaksi pembentukan hexamine berlangsung secara eksotermis dengan panas reaksi yang besar sehingga diperlukan pendingin. Tahap proses meliputi tahap persiapan bahan baku, tahap pembentukan hexamine, serta tahap pemurnian dan penyimpanan produk. Produk yang dihasilkan adalah hexamine dengan kemurnian 99,55%. Unit pendukung proses terdiri atas unit pengadaan air (air dari PT. Petrokimia Gresik sebanyak 174,72 m3/jam), unit pengadaan steam sebanyak 7.985,18 kg/jam, unit pengadaan listrik sebesar 6.364,48 kWh/hari, unit pengadaan udara tekan sebesar 59,81 m3/jam, unit pengadaan bahan bakar sebanyak 715.491,94 L/bulan dan unit pengadaan refrigeran (nitrogen dari PT. Samator Gas Industri sebanyak 1,56 m3/jam). Pabrik juga dilengkapi laboratorium untuk menjaga kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Pabrik menyediakan alat pelindung diri untuk mencegah dan mengurangi kontak antara bahaya dan tenaga kerja sesuai dengan standar yang diizinkan. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 39,18%, setelah pajak 27,42%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,10 tahun, setelah pajak 2,70 tahun, Break Event Point (BEP) 45,65%, Shut Down Point (SDP) 36,07% dan Discounted Cash Flow (DCF) 21,64%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi di atas, maka Pabrik Hexamine dari Ammonia dan Formalin dengan Proses Leonard Kapasitas 30.000 ton/tahun dinilai layak didirikan karena memenuhi standar persyaratan pendirian suatu pabrik.