Abstrak


Efektivitas Pembinaan dan Pelatihan Pekerja Seks Komersial di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta


Oleh :
Petra Lugas Nuswantoro - D1112012 - Fak. ISIP

Munculnya fenomena pekerja seks komersial (PSK) di perkotaan merupakan masalah kompleks. Pembinaan dan pelatihan melalui rehabilitasi sosial pekerja seks komersial (PSK) di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama adalah salah satu program pemerintah untuk mengatasinya agar tidak kembali ke profesinya dan mendapatkan jadi diri dan harga diri dimata masyarakat. Tujuan penelitian memberikan gambaran Efektivitas Pembinaan dan Pelatihan Pekerja Seks Komersial Di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dokumen dari beberapa informan yang terdiri dari beberapa penerima manfaat atau eks. wanita tuna susila yang sedang mengikuti program dibalai, petugas atau pegawai balai, rehabilitasi sosial. Data yang diperoleh diuji validitasnya menggunakan teknik triangulasi data yaitu penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ini diketahui bahwa upaya rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta meliputi bimbingan fisik, mental, bimbingan sosial dan kemasyarkatan, bimbingan ketrampilan serta melalui resosialisasi, penyaluran, pembinaan lanjut, sampai dengan evaluasi, rujukan, terminasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta mempunyai kemampuan untuk memahami dan menguasai ketrampilan yang diperoleh yang ditunjukkan dengan hasil keterampilan. Efektifitas pembinaan dan pelatihan rehabilitasi sosial menurut proses (reaksi, pembelajaran, perilaku, dan hasil) dan sistem (masukan, keluaran, manfaat dan dampak). Faktor yang mempengaruhi pembinaan dan pelatihan Faktor Intern (Penerima manfaat(reaksi, usia, tingkat pendidikan), Pegawai/ pembimbing, Materi, Sarana dan prasarana) dan Faktor Eksteren (keluarga dan masyarakat). Hasil yang diharapkan perubahan individu, kembali ke hidupan normatif (kembali ke keluarga, masyarakat, pernikahan yang sah) dan mengembangkan ketrampilan (bekerja dan wirausaha). Berdasarkan data-data dapat disimpulkan bahwa pembinaan dan pelatihan di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta didukung sarana prasarana serta kualitas SDM sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan sehingga dikatakan efektif. Saran perlu penambahan metode pembinaan, menambah alternatif pelatihan mengisi waktu kosong dan menambah area/ perlengkapan olahraga sebagai bekal di masa depan eks. Wanita tuna susila.