Abstrak


Analisis Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Bengkel Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kota Surakarta


Oleh :
Rochmad Endra S - K2510058 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui komitmen dan kebijakan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK se-kota Surakarta. (2) Untuk mengetahui jaminan kemampuan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK se-kota Surakarta. (3) Untuk mengetahui pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK se-kota Surakarta. (4) Untuk mengetahui hasil pelaksanaan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK se-kota Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi model CIPP. Bentuk dan strategi yang digunakan adalah diskriptif dengan data kualitatif didukung data kuantitatif. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan 217 responden. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi dokumenter dan angket. Analisis data untuk data kualitatif menggunakan model analisis interaktif, sedangkan data kuantitatif menggunakan kriteria penilaian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Context: (1) Belum terdapat organisasi atau personil khusus yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK. (2) Belum terdapat jobdesk yang rinci dalam mengatur kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK. Input: (1) Belum ada sistem yang terintegrasi antara bengkel dengan pengurus sekolah dalam hal pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK. (2) Tidak ada personil atau guru yang terlatih dan memiliki kompetensi khusus tentang kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK. (3) Sarana prasarana penunjang telah memenuhi standar Permendiknas No 40 Tahun 2008 dengan persentase sebesar 80,6%. (4) Sarana prasarana penunjang berdasarkan hasil angket termasuk pada ketegori sangat tinggi dengan persentase sebesar 68,2%. Process: (1) Penggunaan sarana prasarana secara maksimal termasuk pada kategori tinggi ditunjukkan dengan persentase sebesar 59,9%. (2) Motivasi dan kesadaran siswa terhadap kesehatan dan keselamatan kerja termasuk pada kategori tinggi ditunjukkan dengan persentase sebesar 68,2%. (3) Kompetensi kesehatan dan keselamatan kerja untuk siswa telah dimasukkan pada mata pelajaran dasar teknik mesin, sedangkan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja untuk guru dan siswa belum pernah dilaksanakan. Product: Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di bengkel otomotif SMK termasuk pada kategori tinggi ditunjukkan dengan persentase sebesar 82,5%.