Abstrak


Kinerja Struktur Gedung Tinggi Menggunakan Studi Pemodelan Frame Wall ( Studi Kasus : Gedung Mataram City )


Oleh :
Putri Sukma Aulia - I0109075 - Fak. Teknik

ABSTRAK Putri Sukma Aulia, 2014.Kinerja Struktur Gedung Tinggi Menggunakan Studi Pemodelan Frame Wall. (Studi Kasus : Gedung Mataram City). Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi gempa bumikarena berada diantara tiga lempengan tektonik, yaitu lempeng Eurasia, Pasifik, Filipina, dan Indo-Australia. Gempa bumimengakibatkanrusaknya struktur bangunan, bahkan memakan korban jiwa.Karena itu,bangunan yang aman dan handal menjadi suatu keharusan.Salah satu cara untuk menjaga kestabilan struktur tersebut adalah dengan menggunakan dinding geser baik dinding penuh maupun sebagian (Schodek, 1999). Frame wall adalah salah satu jenis Shearwall.Penempatan frame wall harus diperhatikan agar dapat berfungsi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui letak frame wall yang paling efektif berdasarkan Kinerja Batas Layan dan Kinerja Batas Ultimit. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis dinamik respon spektrum dengan menggunakan software ETABS. Metode penelitian diawali dengan mengumpulkan data gedung yang akan dianalisis seperti gambar shop drawing, gambar arsitek, data tanah, dan data tambahan lainya.Pemodelan struktur 3 dimensi dilakukan sebanyak 3 kali dengan letak shearwall yang berbeda-beda, diantaranya SW 1, SW 2, SW 3,lalu dilakukan perhitungan pembebanan pada struktur tersebut, seperti perhitungan beban mati tambahan (superimposed dead load), beban hidup (live load), dan beban gempa. Beban gempa dihitung berdasarkan jenis tanah dan lokasi gedung sesuai SNI 1726-2012. Setelah itu semua beban dimasukkan pada software ETABS, langkah selanjutnya adalah menjalankan analisis dimana hasil analisis atau outputnya berupa simpangan (displacement), simpangan antar lantai (drift), dan gaya geser dasar (base shear). Hasil analisis selanjutnya dikontrol dengan batasan-batasan sesuai dengan SNI 03-1726-2002 dan Applied Technology Council (ATC-40). Hasil analisis diperoleh displacement maksimum gedung arah X adalah 0.1827m dan arah Y adalah 0.13134m, sehingga apabila ditinjau dari kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit gedung dinyatakan memenuhi syarat (aman)sesuai SNI 3-1726-2002. SW 2 adalah perletakan shearwall yang paling efektif berdasarkan Kinerja Batas Layan dan Kinerja Batas Ultimit.Maksimum total drift arah X adalah 0.00279 dan arah Y adalah 0.00201. Maksimum total inelastik drift arah X adalah 0.00277 dan arah Y adalah 0.00200, sehingga jika ditinjau berdasarkan ATC-40 termasuk dalam kategori level ImmediateOccupancy