Abstrak


Konteks Dan Inferensi Lirik Lagu Iwan Fals Tinjauan Analisis Wacana


Oleh :
Previ Windi Rachmawati - C0210052 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Previ Windi Rachmawati. C0210052. 2014. Konteks dan Inferensi Lirik Lagu Iwan Fals Tinjauan Analisis Wacana. Skripsi: Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ada dua permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: (1) Bagaimana konteks yang membangun lirik lagu Iwan Fals yang mengandung kritik sosial? (2) Bagaimana inferensi pada lirik lagu Iwan Fals yang mengandung kritik sosial? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan konteks yang membangun lirik lagu Iwan Fals yang mengandung kritik sosial; (2) Mendeskripsikan inferensi yang terdapat pada lirik lagu Iwan Fals yang mengandung kritik sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan objek penelitian berupa lirik lagu Iwan Fals, sedangkan data dalam penelitian ini adalah lirik lagu Iwan Fals yang di dalamnya mengandung kritik sosial. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sampul kaset album-album Iwan Fals pada tahun 1979-1988. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pustaka dan teknik penyajian analisis data menggunakan teknik penyajian informal. Berdasarkan analisis data diperoleh dua simpulan, yakni: (1) Konteks yang membangun lirik lagu Iwan Fals yang mengandung kritik sosial adalah konteks fisik, konteks epistemis, konteks sosial, prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, prinsip penafsiran temporal, dan prinsip analogi. Data yang memenuhi ketujuh konteks tersebut adalah lirik lagu Ambulance Zig-Zag, Jangan Bicara, Kontrasmu Bisu, Siang Seberang Istana, Sumbang, Doa Pengobral Dosa, Ethiophia, Guru Oemar Bakri, Sarjana Muda, Sore Tugu Pancoran, Teman Kawanku Punya Teman, Kota, Kupaksa Untuk Melangkah, Tak Biru Lagi Lautku, dan Ujung Aspal Pondok Gede; (2) Aspek Inferensi terdapat dalam 18 lagu Iwan Fals yang mengandung kritik sosial yaitu Ambulance Zig-Zag, Galang Rambu Anarki, Jangan Bicara, Kontrasmu Bisu, Siang Seberang Istana, Tikus-Tikus Kantor, Doa Pengobral Dosa, Ethiophia, Guru Oemar Bakri, Sarjana Muda. Sore Tugu Pancoran, Teman Kawanku Punya Teman, Kota, Kupaksa Untuk Melangkah, Opiniku, Tak Biru Lagi Lautku, dan Ujung Aspal Pondok Gede.