Abstrak


Insidensi Infeksi Bayi Baru Lahir Berdasarkan Lama Ketuban Pecah Dini Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Rika Ernawati - G0011172 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK Rika Ernawati, G0011172, 2014. Insidensi Infeksi Bayi Baru Lahir Berdasarkan Lama Ketuban Pecah Dini di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Latar Belakang: Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) mendekati 10% dari semua persalinan yang menjadi salah satu komplikasi kehamilan paling sering. Selama masa laten KPD, bakteri vagina yang bergerak naik dapat menyebabkan inflamasi pada membran janin, tali pusat, dan plasenta. Infeksi pada janin dapat disebabkan oleh aspirasi air ketuban yang terinfeksi, dapat mengakibatkan neonatus lahir mati, persalinan kurang bulan, atau sepsis neonatal. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari perbedaan insidensi infeksi bayi baru lahir berdasarkan lama KPD di RSUD Dr. Moewardi. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan teknik Purposive Sampling di RSUD Dr. Moewardi, di mana subjek penelitian memenuhi kriteria umur kehamilan aterm, umur ibu hamil 20-35 tahun, persalinan per vaginam spontan, memiliki bayi dengan berat badan lahir = 2500 gram. Variabel bebas adalah lama KPD sedangkan variabel terikat adalah infeksi bayi baru lahir. Subyek penelitian berjumlah 64 sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu KPD < 24 jam dan KPD = 24 jam yang masing-masing terdiri dari 32 sampel kemudian dilihat hasil kultur darah, leukosit, neutrofil, trombosit, dan suhu dari bayi melalui rekam medis. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dengan menggunakan program SPSS 20.0 for Windows. Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian ini didapatkan p-value sebesar 0,040 (p < 0,05) dengan nilai RR = 3,400, sehingga dapat dinyatakan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik mengenai insidensi infeksi bayi baru lahir berdasarkan lama KPD, di mana bayi baru lahir pada kelompok KPD = 24 jam memiliki risiko infeksi 3,4 kali lebih tinggi dari kelompok KPD < 24 jam. Simpulan Penelitian: Terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik mengenai insidensi infeksi bayi baru lahir berdasarkan lama KPD di RSUD Dr. Moewardi.