Abstrak


Komunikasi Interpersonal Yang Berlangsung Antara Pembimbing Kemasyarakatan Dan Keluarga Anak Pelaku Pidana Di Bapas Surakarta (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Dalam Proses Penggalian Informasi Antara Pembimbing Kemasyarakatan (Pk) Dan


Oleh :
Eva Patriana - D0210040 - Fak. ISIP

Komunikasi Interpersonal Merupakan Komunikasi Yang Paling Efektif Diantara Model Komunikasi Yang Lain. Melalui Komunikasi Interpersonal Yang Dilakukan Dalam Proses Penggalian Informasi Antara Pembimbing Kemasyarakatan (Pk) Dan Keluarga Anak Pelaku Pidana Diharapkan Memperoleh Informasi Dan Data Yang Mendalam Dan Valid Sebagai Upaya Untuk Membantu Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum. Bapas Melalui Pembimbing Kemasyarakatan Berperan Membuat Penelitian Kemasyaraakatan (Litmas) Melalui Prose Tanya Jawab Yang Digunakan Sebagai Saran/Rekomendasi Hakim Untuk Memutus Perkara Pidana Anak. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Bagaimana Komunikasi Interpersonal Yang Berlangsung Antara Pk Dan Keluarga Anak Pelaku Pidana, Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mendukung Proses Wawancara Dan Hambatan Yang Ditemui Selama Proses Wawancara. Penelitian Ini Menggunakan Penelitian Kualitatif Deskriptif. Teknik Pengumpulan Data Melalui Observasi, Wawancara Dan Studi Pustaka. Jenis Observasi Dalam Penelitian Ini Adalah Observasi Berperan Aktif (Active Participant Observation), Peneliti Ikut Aktif Dalam Kegiatan Home Visit Atau Proses Penggalian Informasi Yang Dilakukan Oleh Petugas Pk Secara Langsung. Teknik Penarikan Sampel Dalam Penelitian Ini Dengan Metode Purposive Sampling. Populasi Adalah Seluruh Pihak Bapas Surakarta Dan Staf Di Bagian Bimbingan Klien Anak. Sampelnya Adalah Ketua Bapas Surakarta, Kepala Sub Seksi Bagian Bimbingan Anak, 5 Pembimbing Kemasyarakatan (Pk) Dan 5 Keluarga Anak Pelaku Pidana. Teknik Analisis Data Dilakukan Melalui Proses Analisa Data Melalui Reduksi Data, Penyajian Data, Dan Penarikan Kesimpulan. Dari Hasil Penelitian Dapat Diketahui Bahwa Komunikasi Interpersonal Melalui Tatap Muka Secara Langsung Antara Pk Dan Keluarga Anak Pelaku Pidana Menjadi Efektif Dengan Memenuhi Kualitas Umum Seperti Kepercayaan, Keterbukaan, Sikap Mendukung Dan Empati. Faktor Pendukung Terjalinnya Komunikasi Interpesonal Terbagi Menjadi Faktor Internal (Kemampuan Komunikasi, Penampilan, Sikap) Dan Eksternal (Keluarga, Aparat Pemerintah, Lembaga Bantuan Hukum). Sedangkan Faktor Penghambat Terdiri Dari Kepedulian Orang Tua, Bahasa, Pengetahuan Komunikan, Perspektif Komunikan, Pihak Luar Dan Faktor Kedekatan. Penulis Memberikan Saran Kepada Bapas Agar Melakukan Wawancara Di Tempat Dimana Keluarga Anak Pelaku Pidana Merasa Nyaman Sehingga Informasi Yang Didapat Menjadi Valid. Komunikasi Interpersonal Yang Efektif Akan Memberikan Rekomendasi Yang Terbaik Untuk Anak Yang Sedang Berhadapan Dengan Hukum.