Abstrak


Gerakan Walkability City (Studi Tentang Strategi Walhi-Yogyakarta Dalam Mewujudkan Gerakan Walkability City Sebagai Gerakan Sosial Baru Di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta)


Oleh :
Putik Rofiana - D0309042 - Fak. ISIP

Penelitian ini bertujuan menggambarkan WALHI-Yogyakarta sebagai LSM lingkungan dalam gerakan walkability city di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. WALHI-Yogyakarta merupakan pionir gerakan jalan kaki yang telah mendeklarasikan gerakan walkability city dengan tagline ”Jadikan Jogja Istimewa Bagi Pejalan Kaki”. Pemilihan informan dipilih secara purposive sampling. Informan yang dipilih adalah pegiat WALHI-Yogyakarta terlibat dalam program kerja gerakan walkability city dan yang tidak, pihak Kecamatan Umbulharjo yang terlibat gerakan walkability city dan yang tidak, masyarakat yang memberikan apresiasi yang pro dan yang kontra, serta masyarakat yang memahami betul akan gerakan walkability city dan yang tidak. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang. Data primer diperoleh dari informan yang merupakan pegiat WALHI-Yogyakarta dan masyarakat, Data sekunder berasal dari dokumen pendukung terkait walkability city. Teknik analisis data digunakan teknik analisa interaktif dengan pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori Gerakan Sosial Baru (GSB). Gerakan Sosial Baru muncul atas adanya ketidakadilan sosial dalam masyarakat yang dijawab dengan perubahan sosial melalui sebuah aksi kolektif. Gerakan sosial sebagai kekuatan dalam rangka untuk melakukan perubahan masyarakat tidak lepas dari posisi strategis dari sekelompok kekuatan sosial yang menjadi pioner dari sebuah gerakan. Merujuk pada Pichardo dan Singh, Gerakan Sosial Baru mempunyai karakteristik yaitu medan, taktik, aktor, dan tujuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hak para pejalan kaki yang terabaikan menyebabkan WALHI-Yogyakarta melakukan suatu gerakan sosial baru melalui sebuah aksi kolektif. Gerakan sosial baru yang bernama gerakan walkability city ini mempunyai karakteristik yaitu medan, taktik, aktor, dan tujuan. (1) Medan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kecamatan Umbulharjo. Masyarakat di Kecamatan Umbulharjo dibangun pemikiran atau paradigma berpikirnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham terkait gerakan walkability city. (2) Taktik yang digunakan WALHI-Yogyakarta adalah menggunakan strategi advokasi. Strategi advokasi ini digunakan dalam mewujudkan gerakan walkability city sebagai gerakan sosial baru di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Tahapan strategi advokasi WALHI-Yogyakarta yaitu perencanaan, observasi, tindakan, dan refleksi. (3) Aktor yang terlibat dalam gerakan ini adalah WALHI-Yogyakarta yang bekerjasama dengan KPBB. (4) Tujuan dari gerakan walkability city adalah mewujudkan gerakan walkability city sebagai gerakan sosial baru untuk mendukung Kota Yogyakarta istimewa bagi pejalan kaki.