Abstrak


Efek Susut Dan Rangkak Terhadap Redistribusi Tegangan Dan Lendutan Pada Elemen Balok Prategang (Studi Kasus Hotel Alila, Surakarta)


Oleh :
Satya Adie Pratama - I0110104 - Fak. Teknik

Beton Adalah Material Yang Lemah Dalam Menerima Gaya Tarik. Gaya Prategang Bertujuan Untuk Mencegah Berkembangnya Retak Dengan Mengurangi Tegangan Tarik Di Daerah Kritis Pada Kondisi Beban Kerja. Namun Tiap Perencanaan Beton Prategang Juga Harus Memperhitungkan Efek Jangka Panjangnya Yaitu Besarnya Kehilangan Prategang Akibat Adanya Susut Dan Rangkak Pada Beton, Di Mana Akan Berakibat Pada Perubahan Tegangan Dan Lendutan Pada Baja Pretagang. Metode Yang Digunakan Dalam Memprediksi Besarnya Nilai Susut Dan Rangkak Adalah Metode Aci 209r, Ceb-Fip 1990, Dan As 3600-2001. Nilai Susut Dan Rangkak Tersebut Digunakan Untuk Memprediksi Besarnya Perubahan Tegangan Dan Lendutan Pada Daerah Kritis Pada Kondisi Beban Kerja. Dari Hasil Perhitungan, Diperoleh Nilai Ultimate Untuk Susut Dengan Metode Aci 209r, Ceb-Fip 1990, Dan As 3600-2001 Berturut-Turut Adalah Adalah -1,062 X 10-4, -4,430 X 10-4, Dan -2,735 X 10-4. Sedangkan Nilai Rangkak Ultimate Berturut-Turut Adalah 1,3197;1,8450;Dan 1,6465. Efek Susut Dan Rangkak Pada Elemen Balok Prategang Berakibat Pada Pengurangan Gaya Prategang Yang Juga Berakibat Pada Perubahan Nilai Tegangan Dan Lendutan. Nilai Perubahan Tegangan Akhir Maksimum Pada Layer Baja Prategang Setelah Umur Penelitian Selama 30 Tahun Adalah 179,1796 Mpa Dan Lendutan Maksimum 14,0877 Mm. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Perencanaan Balok Prategang Tersebut Masih Sesuai Dengan Standar Keamanan Dan Kenyamanan.