Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) konflik batin yang dialami para tokoh dalam novel 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori; (2) Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori; dan (3) relevansi novel 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori dengan pengajaran sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa dokumen dan informan. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan, analisis dokumen dan wawancara. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi teori dan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Adapun prosedur penelitian yang dilakukan meliputi tahap-tahap sebagai berikut; pengumpulan data, penyeleksian data, analisis data, dan menyusun laporan Berdasarkan hasil analisis data di atas, hasil penelitian sebagai berikut: (1) terdapat 12 konflik batin dalam novel 9 dari Nadira, konflik tersebut berasal dari dalam diri tokoh, (2) terdapat 16 nilai pendidikan karakter dalam novel 9 dari Nadira. Nilai yang paling menonjol adalah kerja keras dan tanggung jawab, (3) novel 9 dari Nadira relevan untuk pengajaran sastra di SMA. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) konflik batin yang dialami oleh tokoh di dalam novel 9 dari Nadira didasarkan pada teori kepribadian psikoanalisis Sigmund Freud yang diperoleh gambaran tentang struktur kepribadian tokoh yang dipengaruhi oleh ketiga sistem kepribadian yaitu id, ego, dan superego; (2) novel 9 dari Nadira mengandung 16 nilai karakter, yaitu (a) religius, (b) jujur, (c) toleransi, (d) disiplin, (e) kerja keras, (f) kreatif, (g) demokratis, (h) rasa ingin tahu, (i) cinta tanah air, (j) menghargai prestasi, (k) bersahabat/komunikatif, (l) cinta damai, (m) gemar membaca, (n) peduli lingkungan, (o) peduli sosial, dan (p) tanggung jawab; (3) novel 9 dari Nadira karya Leila S. Chudori relevan atau dapat dijadikan bahan ajar pada pembelajaran sastra didasarkan pada aspek bahasa, psikologi, dan latar belakang budaya siswa.
