Abstrak


Studi perkembangan kinerja profesi guru PENJASORKES sekolah menengah pertama di Kabupaten Boyolali tahun 2011-2013


Oleh :
Avi Febriand - K4610019 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan kinerja profesi guru penjasorkes Sekolah Menengah Pertama di kabupaten Boyolali tahun 2011-2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Subyek penelitian ini adalah guru penjasorkes Sekolah Menengah Pertama di kabupaten Boyolali yang berjumlah 23 orang. Pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Teknik analisis data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui validitas keabsahan angket penelitian dan persentase untuk mengetahui seberapa besar jawaban pada setiap butir soal. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh tingkat kinerja guru sebagai berikut: (1) Indikator berkaitan dengan kompetensi pedagogik guru penjasorkes di Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali tahun 2011-2013 tergolong baik dengan persentase 47% atau sebanyak 11 orang pada jawaban 4 (selalu) berdasarkan penilaian dari guru Penjasorkes pada angket tertutup. (2) Indikator berkaitan dengan kompetensi kepribadian guru penjasorkes Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali tergolong baik dengan presentase sebesar 52.1% atau sebanyak 12 orang pada jawaban 4 (selalu) dari jawaban guru penjasorkes pada angket tertutup. (3) indikator berkaitan dengan kompetensi sosial pada angket tertutup dari jawaban guru penjasorkes Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali dengan presentase 53.04% atau sebanyak 12 orang pada pilihan jawaban 4 (selalu). (4) Indikator berkaitan dengan kompetensi profesional guru penjasorkes Sekolah Menengah Pertama di kabupaten Boyolali tergolong baik dengan presentase sebesar 55.08% atau sebanyak 13 orang dari jawaban pada angket tertutup. (5) Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat guru penjasorkes mengenai pembelajaran penjasorkes yang ada di Sekolah Menengah Pertama di kabupaten Boyolali tahun 2011-2013 sebesar 56% atau 13 orang berpendapat bahwa pembelajaran penjasorkes itu menyenangkan. (6) Penguasan kompetensi guru setelah guru penjasorkes mendapatkan sertifikat pendidik pada guru penjasorkes Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali tahun 2011-2013 sebesar 35% atau sebanyak 8 orang kompetensi guru meningkat. (7) Cara mengembangkan kompetensi guru, guru penjasorkes Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali tahun 2011-2013 sebesar 36% atau 8 orang menjawab belajar lagi untuk meningkatkan penguasaan ke 4 kompetensi guru tersebut. (8) Kelengkapan perangkat pembelajaran penjasorkes dan kesesuaiannya dengan kurikulum pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali tahun 2011-2013 menunjukkan hasil sebesar 74% atau 17 orang, perangkat pembelajaran mata pelajaran penjasorkes lengkap dan sesuai dengan kurikulum 2013. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Guru Penjasorkes Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Boyolali sebanyak 23 guru yang telah mendapatkan sertifikat pendidik, 33.43% atau 7 orang memiliki kategori “Baik”, 56.53% guru penjasorkes atau 13 orang guru memiliki kategori “Sedang”, dan sebanyak 13,04% atau sejumlah 3 orang guru memiliki kategori “Kurang” dalam penguasaan Kompetensi yang berkaitan dengan Kinerja Profesi Guru Penjasorkes.