Abstrak


Perbedaan tekanan intraokular pra dan pascaoperasi katarak pada pasien glaukoma akibat katrak di RSUD Dr Moewardi


Oleh :
Nisaul Amalia Rahmawati - G0011150 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : Katarak dan glaukoma merupakan 2 penyakit mata penyebab kebutaan terbanyak. Salah satu gejala glaukoma yaitu tekanan intraokular (TIO) di atas 21 mmHg. Glaukoma sekunder disebabkan oleh proses patologis intraokular yang menghambat aliran cairan mata. Glaukoma akibat kelainan lensa merupakan penyebab terbesar dari glaukoma sekunder, salah satunya akibat katarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan tekanan intraokular praoperasi dan pascaoperasi pada pasien glaukoma akibat katarak di RSUD Dr. Moewardi. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat observasional – analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan subyek 28 pasien glaukoma sekunder akibat katarak yang menjalani operasi katarak di Poliklinik Mata RSUD Dr. Moewardi yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil pemeriksaan TIO diperoleh dari data rekam medis. Uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk. Uji beda menggunakan uji nonparametrik yaitu uji Wilcoxon. Hasil Penelitian : Dari 28 pasien didapatkan 30 kasus mata dengan glaukoma sekunder akibat katarak yang dioperasi katarak. Dengan 10 pasien laki – laki dan 18 pasien perempuan. Rata – rata usia pasien adalah 64,8 (± 10,78) tahun. Rentang hasil pemeriksaan TIO praoperasi 22 – 50,6 mmHg dan rata – rata 30,08 (± 8,55) mmHg. Rentang hasil pemeriksaan TIO pascaoperasi 12 – 26 mmHg dengan rata – rata 16,07 (± 3,34) mmHg. Rata – rata selisih angka TIO pascaoperasi dan praoperasi pada penelitian ini adalah 14,21 (± 8,33) mmHg. Hasil uji beda menggunakan uji Wilcoxon, terdapat perbedaan antara TIO praoperasi dengan TIO pascaoperasi pada pasien glaukoma sekunder akibat katarak dengan p = 0,000 (p < 0,05). Simpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan intraokular praoperasi dan pascaoperasi katarak pada pasien glaukoma akibat katarak di RSUD Dr Moewardi.